Bondowoso
Berpedoman SKB Empat Menteri, Dispendik Bondowoso Siapkan PTM Enam Jam
Memontum Bondowoso – Dinas Pendidikan (Dispendik) Bondowoso akan menyiapkan penyelenggaraan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) selama enam jam dalam sehari. Langkah ini dimaksudkan, untuk mengoptimalkan capaian materi pelajaran bagi siswa di tahun ajaran 2022.
Dasar rencana penyiapan pembelajaran sendiri, yakni mengacu pada pedoman Surat Keputusan Bersama (SKB) empat menteri. Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Menteri Agama, Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri, tentang Penyelenggaraan Pendidikand di tengah Pandemi.
“Secara internal, SKB 4 Menteri tersebut sudah kami bahas. Hasilnya, akan disampaikan kepada seluruh Lembaga Pendidikan di bawah binaan Dinas Pendidikan,” kata Kepala Dinas Pendidikan Bondowoso, H Sugiono Eksantoso, Jumat (07/01/2022).
Baca juga
- Skybridge Penghubung Stasiun Ketapang dan Pelabuhan Ketapang Banyuwangi Terus Dimatangkan
- Kantongi 12 Penyebab dan Alasan Anak Putus Sekolah, Pj Wali Kota Malang Tekankan Intervensi Penanganan
- Dishub Kota Malang Bidik Sisi Eks Bioskop Kayutangan Heritage Jadi Titik Parkir Pengajuan Lahan
- Dekatkan Sejarah dan Budaya ke Generasi Muda, Museum Daerah Lumajang Ajak Jelajah Candi
- Panen Jagung bersama Warga Desa Pagung, TMMD Kodim Kediri juga Perbaiki Akses Jalan Sawah
Disampaikannya, PTM akan dilakukan 6 jam dalam sehari di seluruh SD dan SMP di bawah binaan Dinas Pendidikan. Hal ini, selain dasar hukumnya jelas, Bondowoso juga telah berada di Level 2 dalam PPKM.
Ditambahkannya, selama PTM berlangsung, Protokol Kesehatan (Prokes) harus tetap dijalankan. Bagi Lembaga Pendidikan yang mempunyai murid lebih dari 100 siswa, maka pelaksanaanya harus dibagi pershift.
Jika muridnya lebih dari 100, masuknya harus bergantian dan prosentase penggunaan ruang harus diperhatikan. Kalau di bawah 100 dan ruangan belajarnya memadai, silahkan masuk semua, tanpa menggunakan sistem shift.
“Pertimbangan lain, capaian vaksinasi murid SMP sudah mencapai 90 persen. Sedangkan untuk murid SD, khususnya yang berumur 6 tahun, belum maksimal. Karena Satgas Covid-19 belum memvaksin anak-anak,” jelasnya. (zen/sit)