Pemerintahan
Buka High Level Meeting, Wali Kota Probolinggo Berharap Inflasi Terus Dikontrol Karena Berkaitan dengan Pemulihan Ekonomi
Memontum Probolinggo – High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Probolinggo, dibuka secara resmi oleh Wali Kota Probolinggo, Habib Hadi Zainal Abidin. Dalam kesempatan itu, turut mendampingi, Sekretaris Daerah Kota (Sekdakot), drg Ninik Ira Wibawati, Kapolresta, AKBP Raden Muhammad Jauhari dan Kepala BPS, Heri Sulistio.
“Mengendalikan inflasi merupakan salah satu komitmen dalam mendukung visi Pemerintah Kota Probolinggo. Yaitu, mewujudkan pembangun bersama masyarakat Kota Probolinggo, yang lebih baik, berkeadilan, sejahtera, transparan, aman dan berkelanjutan,” terang Habib Hadi dalam sambutannya, Selasa (25/05) tadi.
Baca juga:
- Over Weight, Puluhan Personel Polres Trenggalek Lakukan Program Penurunan Berat Badan
- Lihat Konser Pembuka Jombang Fest 2024, Seorang Perempuan Terkena Ledakan Petasan
- Masa Kampanye Pilkada 2024 Bakal Jadi Perhatian Operasi Zebra Semeru
Wali Kota Habib Hadi, dalam kesempatan itu menyambut baik, diselenggarakannya HLM bertemakan ‘Evaluasi Kestabilan Harga dan Ketersediaan Kebutuhan Pangan Pasca Idul Fitri 1442 H Tahun 2021’. Dirinya berharap, TPID Kota Probolinggo ke depan dapat mengendalikan inflasi yang sangat berkaitan erat dengan usaha pemulihan ekonomi di masa pandemi.
“Saya memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada TPID Kota Probilinggo. Di mana, telah berusaha keras menjaga inflasi. Sehingga, inflasi di Kota Probolinggo tetap aman dan terkendali,” paparnya.
Lebih jauh Habib Hadi mengatakan, inflasi yang terkendali merupakan faktor utama dalam meningkatkan daya saing potensi wilayah, menjaga pendapatan riil masyarakat dan menjaga iklim usaha yang kondusif yang berdampak pada naiknya penciptaan lapangan kerja, peningkatan penghasilan dan kesejahteraan masyarakat. “Oleh karena itu, inflasi stabil mutlak diperlukan untuk dapat mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang stabil dan berkelanjutan serta terjangkaunya daya beli masyarakat yang berujung pada meningkatnya kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.
Berdasarkan data pertumbuhan ekonomi Kota Probolinggo selama empat tahun, tren setiap tahun mengalami kenaikan dimulai dari tahun 2016 sebesar 5,88 persen, tahun 2017 sebesar 5,88 persen, tahun 2018 sebesar 5,93 persen dan tahun 2019 sebesar 5,94 persen.
Sedangkan di tahun 2020, laju pertumbuhan ekonomi Kota Probolinggo mengalami konstraksi -3,64 persen. Hal ini, merupakan dampak dari pandemi Covid-19 yang melanda tidak hanya di Indonesia tetapi banyak negara lain mengalami hal yang sama.
Inflasi di Kota Probolinggo mulai bulan Januari 2021 sampai dengan April 2021, setiap bulannya mengalami naik turun. Di mana Januari, inflasi mencapai 0,28 persen, Februari turun 0,05 persen, Maret naik 0,18 persen dan April turun lagi menjadi 0,09 persen.
“Di saat menghadapi lebaran idul fitri kemarin untuk menjaga kestabilan harga di pasar dan menjaga ketersediaan bahan pokok, Pemerintah Kota Probolinggo telah melakukan kegiatan, antara lain operasi pasar, baik pasar modern maupun pasar tradisional, memantau ketersediaan bahan pokok ke distributor dan melaksanakan bazar Ramadan juga pasar murah,” sambungnya.
Sehingga, perlu ditingkatkan lagi untuk memperkuat empat pilar strategi (4k) yang mencakup keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan komunikasi efektif di masa pandemi. Dalam pelaksanaan itu, untuk peserta HLM terdiri atas tim TPID, gabungan kelompok tani dan perwakilan distributor di Kota Probolinggo. Sedangka sebagai nara sumber dari BPS Kota Probolinggo dan perwakilan Bank Indonesia cabang Malang. (geo/sit)