Kabupaten Malang
BUMDes Maju Jaya Gampingan Terus Lebarkan Sayap
Memontum Malang – Dengan berkomitmen mensejahterakan masyarakat Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Gampingan Kecamatan Pagak Kabupaten Malang terus melebarkan sayap.
Siswanto SPd, Direksi 2 BUMDes Maju Jaya menyampaikan, BUMDes ia kelola bersama Kepala Desa Gampingan Hj Ila Husna SH yang menjabat sebagai komisaris. Tambah Siswanto, BUMDes yang berdiri tahun 2013,saat ini mengelola empat unit usaha seperti, pasar desa, air minum, bank sampah dan 2 lokasi wisata yakni lembah kera dan wisata kuliner mahoni di Dusun Dempok.
“Jumlah aset saat ini hampir Rp600juta lebih dengan omset setiap bulan sekitar Rp 300 juta.Namun keuntungan kami masih termasuk sedikit yakni antara Rp10 -Rp20 juta/tahun,” urai Siswanto, Rabu (18/9/2019) siang.
Siswanto menambahkan, untuk pendapatan yang lumayan besar yaitu restribusi pasar desa, setiap tahunnya hingga mencapai Rp 8 juta.
Untuk mencapai pendapatan lebih maksimal, saat ini pihaknya bersama jajaran sedang melakukan proses pariwisata dengan jumlah anggaran yang sangat besar untuk investasinya.
“Untuk menambah investasi,mungkin diseputaran tahun ini Pemdes Gampingan akan menambah penyertaan modal. Karena jika wisata ini berjalan dengan maksimal, PADes Gampingan juga semakin besar,” ulas Siswanto.
Terlepas dari itu, Siswanto juga menjelaskan, untuk pendapatan di tahun 2016, BUMDes yang dibawah kendali H Rofi’i yang saat duduk di meja Direksi 1 ini sempat menurun.
“Kemudian, ditahun berikutnya semakin bertambah hingga mencapai puncak semakin besar,” tandasnya.
Siswanto juga mengakui, minusnya pendapatan pada waktu itu karena ketidak fahaman mengenai pengelolaan administrasi.
“Sekarang untuk tiap unit kami tekankan membuat laporannya sebulan sekali. Hal itu akan mempermudah kroschek pembukuan, ” kata Siswanto.
Ke depan, Siswanto berharap,BUMDes ini betul-betul kredibel sebagai lembaga yang memang betul-betul berkonsen terhadap profit oriented yang lebih mengedepankan keuntungan. Selain itu juga akan melaksanakan kegiatan sosial terhadap masyarakat.
“Dari hasil keuntungan itu nantinya akan kembali ke desa melalui PADes yang akan diberikan kepada masyarakat melalui pendapatan dan penggunaan dana desa, ” beber Siswanto mengakhiri wawancara. (sur/oso)