Pemerintahan
Bupati Blitar dan Forkopimda Cek Lokasi Terdampak Gempa di Blitar Selatan
Memontum Blitar – Bupati Blitar, Rini Syarifah, bersama Forkopimda mendatangi lokasi paling parah terdampak gempa 6,7 SR, Minggu (11/04) tadi. Wilayah Kabupaten Blitar yang mengalami dampak paling parah tersebut, diantaranya adalah Kecamatan Wates di Blitar Selatan.
Di mana, Kecamatan Wates berada di pesisir Selatan Blitar yang paling dekat dengan pusat gempa bumi di 95 kilometer Tenggara Kabupaten Blitar.
Baca juga:
- KPU Kota Malang Susun Persiapan Debat Pertama Paslon Pilkada Kota Malang 26 Oktober
- Perkuat Integritas Kades, Pemkab dan Kejari Probolinggo Gelar Jaksa Jaga Desa
- Presiden dan Wapres Gelar Jamuan Santap Siang bersama Sebelum Purna Tugas bersama Menteri dan Lembaga
- Tingkatkan Pembangunan Fasilitas Olah Raga, Pemkot Malang Susun Desain Olah Raga Daerah
- Resmikan Bandara Dhoho Kediri, Menko Luhut Sebut Bandara Dhoho Proyek Percontohan Pertama Skema KPBU
“Kami bersama Forkopimda dan dinas terkait memastikan agar masyarakat tetap tenang. Kami akan melakukan pendataan untuk melakukan langkah selanjutnya,” kata Bupati Blitar.
Bupati juga langsung memerintahkan BPBD Kabupaten Blitar, segera membuat posko darurat dan pusat komando. Sehingga, koordinasi terkait informasi bencana maupun korban bencana bisa dilakukan dengan cepat, serta dapat ditangani secepat mungkin.
“Untuk pelayanan kesehatan, seperti Puskesmas juga kami minta untuk terus siaga. Sedangkan rumah sakit juga harus siap menerima rujukan,” imbuhnya.
Selain mengunjungi daerah terdampak paling parah di Kecamatan Wates, Bupati Blitar juga memberikan bantuan kepada warga terdampak secara simbolis.
Kepala BPBD Kabupaten Blitar, Ahmad Cholik, mengatakan bahwa pihaknya sedang mendata sekaligus melakukan kajian tingkat kerusakan bangunan. Pemkab Blitar sendiri, rencananya akan memanfaatkan dana darurat Rp 8 miliar, untuk membantu perbaikan rumah warga yang terdampak gempa 6,7 skala richter ini.
“Kami melakukan kajian mana saja rumah yang bisa diberi manfaat dana darurat ini,” terangnya.
Sebagaimana diberitakan, di Kabupaten Blitar tercatat kerusakan 344 bangunan akibat gempa bumi. Dari 344 tersebut, 9 bangunan yang masuk kategori rusak berat, 86 rusak sedang dan 249 rusak ringan. (jar/ed2)