Blitar
Bupati Blitar Serahkan Bantuan Korban Puting Beliung
Memontum Blitar – Korban angin puting beliung disertai hujan deras yang melanda wilayah Kabupaten Blitar, Sabtu (31/03/2018) sore lalu, akhirnya mendapat bantuan dari Pemerintah Kabupaten Blitar. Bantuan berupa paket sembako, selimut, dan terpal ini sebagai wujud empati, perhatian, dan kepedulian Pemkab Blitar kepada korban puting beliung.
Bantuam tersebut langsung diberikan secara simbolis kepada masyarakat korban bencana oleh Bupati Blitar, Drs H Rijanto MM bersama Forpimda, Muspika, beberapa Kepala AKPD, dan Kapolres Blitar Kota di Kantor Desa Krenceng Kecamatan Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar, Jumat (6/4/2018) kemarin.
Bupati Blitar, Rijanto mengatakan, bantuan yang diberikan berupa sembako yang berisi bahan makanan, selimut, dan terpal. Bantuan ini diberikan kepada sekitar 100 Kepala Keluarga (KK) korban angin puting beliung.
“Kita siapkan ada 100 paket sembako untuk 100 KK yang ada di Kecamatan Nglegok, kalau masih kurang kita akan distribusikan ke rumah mereka masing-masing. Karena lokasinya memang jauh jauh, jadi harus dikasihkan jangan diambil sendiri,” kata Rijanto usai memberikan bantuan secara simbolis.
Rijanto mengaku, bantuan untuk sementara yang diberikan hanya berupa paket sembako. Sedangkan untuk bantuan perbaikan rumah, saat ini pihaknya masih memproses untuk pengadaan material, sehingga nanti tidak akan diberikan bantuan uang. Namun akan diberikan bantuan material yang akan di manfaatkan masyarakat secara gotong royong.
“Jadi kita akan berikan bantuan material, bukan uang. Nantinya proses perbaikan rumah itu bisa dilakukan gotong royong oleh masyarakat setempat,” tandas orang nomor satu di Kabupaten Blitar ini.
Orang nomor satu di Kabupaten Blitar ini juga menghimbau kepada masyarakat, agar masyarakat menebang pohon yang terlalu berdekatan dan membahayakan rumah tinggal, mengurangi dahan pohon dipinggir jalan, meremajakan tanaman yang usianya sudah relatif tua, dan membangun konstruksi yang relatif tahan terhadap angin.
Dalam kesempatan tersebut Rijanto juga mengingatkan agar masyarakat menyadari bahwa mereka hidup di daerah rawan bencana. Sehingga harus mampu mengenali ancaman dan mampu menyelamatkan diri sewaktu terjadi bencana. Selain itu kewaspadaan juga harus ditingkatkan. Karena sesuai prediksi BMKG, angin puting beliung akan senantiasa terjadi bersamaan dengan turunnya hujan.
“Kita minta masyarakat akan lebih meningkatkan kewaspadaan lagi. Apalagi di musim seperti ini, khususnya bagi mereka yang bertempat tinggal di daerah rawan bencana”, pungkas orang nomor satu di Kabupaten Blitar.
Sebelumnya diberitakan, angin puting beliung disertai hujan deras melanda wilayah Kabupaten Blitar, Sabtu (31/03/2018) sore. Selain menyebabkan satu korban meninggal dunia, juga menyebabkan sejumlah kerusakan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar mencatat ada 37 rumah warga dan 2 lembaga sekolah rusak akibat amukan puting beliung. Rincianya, 30 rumah di Kecamatan Nglegok yang tersebar di tujuh Desa. Diantaranya Desa Dayu, Desa Penataran, Jiwut, Kelurahan Nglegok, Desa Modangan, Desa Bangsri, dan Desa Krenceng.
Sementara 8 rumah di Kecamatan Garum juga dilaporkan mengalami kerusakan. Diantaranya tujuh rumah di Kelurahan Tawangsari dan satu rumah di Kelurahan Bence. Serta tiga lembaga sekolah yakni SDN Tawangsari II dan Madrasah Miftahul Huda Tawangsari. Selain itu 5 tiang listrik juga dilaporkan roboh. Mobil dan motor milik warga juga terlihat rusak akibat tertimpa pohon. (fzi/hms/nay)