Pemerintahan
Bupati Jember Rencanakan Beri Bantuan Pelaku Seni dan Budaya
Memontum Jember – Bupati Jember, dr Faida MMR, menyatakan akan membantu para pelaku seni dan budaya yang tedampak situasi Covid-19 untuk mendapatkan bantuan. Selain diupayakan tetap bisa berkreasi di masa pandemi.
Hal itu disampaikan Faida kepada Audiensi yang terdiri dari 25 pelaku seni dan budaya yang mewakili beberapa komunitas seni dan budaya di Bumi Pendhalungan di Pendapa Wahyawibawagraha, Jumat (17/7/2020) siang.
Bupati meminta masukan data untuk menjadi basis sasaran bantun tersebut pada semua pelaku seni dan budaya kepada koleganya yang sama-sama terdampak Covid-19.
“Data yang sudah masuk, akan segera dieksekusi bantuannya,” tegas Faida.
Bupati menjelaskan, terdapat tiga bentuk bantuan pemerintah. Pertama, penanganan kesehatan. Kedua, jaring pengaman sosial, yang dibagi menjadi dua kelompok : kelompok miskin dan terdampak Covid-19. Ketiga, pemulihan ekonomi.
Dalam audiensi itu juga membahas formula yang meggunakan sarana media sosial, radio, televisi, dan taman publik untuk para pelaku seni dan budaya mengekspresikan kemampuannya sekaligus memberikan edukasi ke masyarakat terkait pandemi Covid-19.
Bupati meminta dalam waktu dua hari pelaku seni dan budaya untuk menyusun agenda kegiatan yang diajukan kepada gugus tugas.
“Setidaknya, untuk jadwal dua minggu pertama, agar masyarakat mendapat suguhan tayangan-tayangan yang positif, edukatif, termasuk seni budaya,” ujarnya.
Di sisi lain, gugus tugas harus memastikan kegiatan yang direncanakan itu tidak menyebabkan penularan, terselenggara di daerah yang aman, dan tidak mengumpulkan banyak massa.
Apabila sudah ada agenda kegiatan dan dapat diselenggarakan, maka pelaku seni dan budaya akan di- rapid test gratis. Mereka juga mendapat perlengkapan alat pelindung diri (APD).
Ketua Dewan Kesenian Jember (DKJ), Eko Suwargono, menyampaikan, pihaknya mendapat tugas dari bupati agar berkoordinasi dengan seniman dan budayawan untuk tetap bisa berkreasi, beraktivitas, dan berekspresi dengan protokol kesehatan.
“Hari ini juga, kita menyusun program-program yang nantinya logistiknya akan didukung oleh Pemda,” ujar pria yang juga dosen di Fakultas Ilmu Budaya Uniersitas Jember ini. Secepat mungkin konsep kegiatan akan disusun dan segera dilaporkan kepada bupati.
Eko menyampaikan, klasifikasi kesenian modern diantaranya seperti musik kontemporer dan lain sebagainya. Sedangkan, seni tradisi seperti jaranan, reog, hadrah, ludruk.
“Seni itu menjadi suatu pencarian, semoga tetap bisa bertahan dan bisa memberikan sedikit pendapatan meskipun perlu bantuan,” ujarnya. (bud/oso)