Trenggalek
Bupati Trenggalek Apresiasi Pembangunan Jembatan Pemdes Panggul
Memontum Trenggalek—-Bupati Trenggalek Emil Elistianto Dardak tinjau langsung pembangunan jembatan Madatan di Desa Panggul Kecamatan Panggul Kabupaten Trenggalek. Dalam peninjauannya ini, Emil dibuat senang dan takjub oleh kerja keras Pemdes Panggul, karena Pemerintah Desa Panggul sangat inovatif menggunakan dana desa untuk membangun jembatan senilai lebih dari Rp 1,1 miliar. Yang tidak hanya bermanfaat untuk masyarakat Desa Panggul melainkan juga bermanfaat untuk kewilayahan.
Wakil Gubernur Jawa Timur terpilih ini mengajak kepada masyarakat untuk selalu bersyukur. Pasalnya dana Desa yang ada bisa dikelola dengan sangat luar biasa, seperti yang dilakukan oleh Pemerintah Desa Panggul.
“Ini konsepnya multi years, jadi ada kesabaran dari masyarakat untuk mengerjakan secara bertahap. Selama tiga tahun mereka fokus, karena jembatan ini akan membuka akses sebagian wilayah Desa Panggul maupun beberapa Desa lainnya, ” ucap Emil, Jumat (03/8/2018).
Diakui Emil, salah satu jembatan yang memiliki nilai strategis bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Trenggalek adalah mampu menghubungkan daerah sekitar dengan kota. Artinya dibangun oleh desa, namun kebermanfaatannya tidak hanya untuk desa, melainkan juga wilayah.
Melihat usaha Pemerintah desa ini, Emil bermaksud ingin menominasikan Desa Panggul dalam Soetran Award.
“Dengan ini kami benar-benar ingin menominasikan ini kedalam Soetran Award. Dimana sejak tahun 2017 kita ini memberikan bantuan keuangan pada desa-desa yang kreatif dan inovatif dalam menggunakan dana desa maupun ADD, ” imbuh Emil.
Pihaknya optimis akan memberikan tambahan bantuan keuangan untuk membangun infrastruktur di desa tersebut.
Perlu diketahui bahwa Desa Panggul sangat serius dan fokus membangun jembatan yang menghubungkan sekitar 40% wilayahnya yang dipisahkan oleh Sungai di Kecamatan Panggul. Selain menghubungkan sebagian wilayahnya, jembatan ini juga membuka akses desa lain ke kota kecamatan.
Keseriusan tersebut terlihat karena perekononian masyarakat yang sangat tergantung oleh jembatan ini. Pasalnya jembatan gantung yang berdiri dianggap belum mampu menjawab kebutuhan masyarakat.
Terpisah Kades Panggul, Suharto, menuturkan sebelumnya banyak kalangan yang pesimis Pemerintahan Desanya mampu membangun jembatan ini. Namun dengan kegigihan dan kerja keras, pihaknya optimis jembatan ini bisa terwujud tahun 2018.
“Pada tahun 2018, Desa Panggul mengalokasikan anggaran sekitar Rp. 200 juta sesuai kemampuan keuangan drsa kala itu. Tahun 2017 dianggarkan dana Rp. 400 juta, tahun 2018 ini sebesar Rp. 500 juta dan ditargetkan bisa menyelesaikan pembangunan jembatan ini, ” tuturnya.
Pemerintah Desa juga melibatkan keluarga miskin dalam proses pembangunan jembatan, sehingga dapat memberikan sumber pendapatan bagi mereka untuk membantu perekonomian keluarga. (mil/yan)