Sidoarjo
Cegah Perilaku Korupsi, FEB Umsida Gelar Seminar Anti Korupsi
Memontum Sidoarjo—+ Program Studi Manajemen Bisnis, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) menggelar seminar nasional, Selasa (04/12/2018). Seminar yang digelar di aula FEB Umsida lantai VII itu bertema
Pencegahan Korupsi Keuangan Negara untuk Menciptakan Good Governance.
Para pembicara kegiatan anti korupsi ini sejumlah pembicara berkompeten. Diantaranya Asisten Pemerintahan Pemkab Sidoarjo, Heri Soesanto, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jawa Timur, Difi Ahmad Johansyah, Manager Relationship dan CSR Pertamina Jatim, Rustam Aji dan Hakim Pengadilan Tipikor Surabaya, Lufsiana Abullah. Acara ini, dibuka Rektor Umsida, Hidayatulloh.
“Kami menggelar acara ini, karena semakin maraknya kasus korupsi. Padahal, korupsi bisa merusak berbagai sendi-sendi pemerintah. Karena itu, melalui seminar ini mahasiswa S1 dan S2 kami memahami korupsi dan menjadi generasi anti korupsi,” terang Ketua Pelaksana Seminar Nasional As’at Rizal kepada Memo X, Selasa (04/12/2018).
Lebih jauh, As’at menguraikan ratusan peserta yang mengikuti seminar nasional ini, bukan hanya mahasiswa S1 dan S2 FEB Umsida. Akan tetapi, juga dari sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkab Sidoarjo dan sejumlah perwakilan SMA dan SMK Muhammadiyah di Sidoarjo.
“Karena target kami bisa memutus budaya korupsi dan melahirkan generasi anti korupsi untuk membangun pemerintah yang bersih dan berwibawa (good governance),” imbuhnya.
Rektor Umsida, Hidayatulloh menegaskan pemberantasan korupsi tidak hanya berlaku di pemerintahan yakni korupsi keuangan negara. Akan tetapi juga di dunia pendidikan.
“Karena praktek korupsi bukan hanya korupsi uang tetapi juga bisa korupsi lainnya. Makanya pencegahan dini dari pribadi penting sebagai bagian anak bangsa harus menghindari praktek korupsi,” tegasnya.
Sementara salah satu pembicara, Asisten I Tata Pemerintahan Pemkab Sidoarjo, Heri Soesanto menegaskan untuk menghindari praktek korupsi birokrasi, Pemkab Sidoarjo menerapkan pelayanan birokrasi online. Mulai dari perizinan hingga pembayaran pajak. Hal ini membuat Sidoarjo mendapatkan banyak penghargaan dan apresiasi.
“Karena dengan menerapkan sistem online, semua harus terbuka dan bisa diakses masyarakat. Termasuk yang terbaru pengajuan Bantuan Sosial (Bansos) harus lewat online. Ini bagian elektronik governance,” ungkapnya.
Sedangkan pembicara lainnya, Kepala
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jawa Timur, Difi Ahmad Johansyah menegaskan salah satu pencegahan perilaku korupsi adalah menerapkan praktek pelayanan elektronik (e governance). Selain itu, juga meningkatkan akhlak Sumber Daya Manusia (SDM).
“Karena hal paling utama dalam pencegahan korupsi di negara maju hanya 2 faktor itu yang utama. Peningkatan akhlak SDM pejabat dan pelayanan serba online (elektronik),” pungkasnya. Wan/yan