Sidoarjo

Dana Bergulir Pinjaman Tanpa Jaminan, Baru Terserap 33 Persen

Diterbitkan

-

Kepala Cabang Bank Jatim Sidoarjo, Hariyani

Memontum Sidoarjo– Program bantuan dana bergulir yang disiapkan Pemkab Sidoarjo senilai Rp 8,7 miliar melalui Dinas Koperasi dan Usaha Mikro belum  dimanfaatkan secara maksimal oleh pemilik Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Padahal, dana bantuan bergulir dengan nilai bantuan Rp 5 juta sampai Rp 50 juta itu tanpa adanya jaminan.

Berdasarkan datanya, dari anggaran yang disedikan Rp 8,7 miliar di Tahun 2017, hingga Desember  2017 baru terserap sekitar Rp 3 miliar atau sekitar 33 persen. Tidak maksimalnya serapan itu dipicu berbagai persoalan teknis mulai sosialisasi hingga lamanya proses survei dan pencairan.

Plt Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Tjarda mengatakan dana bergulir itu sebenarnya bukan tidak dimanfaatkan masyarakat, tetapi akibat prosesnya yang agak rumit. Selain itu,   memerlukan waktu yang agak lama karena harus menuggu survei (verifikasi) dari Bank Jatim.

“Kendala lainnya termasuk kurangnya sosialisasi. Karena memang tidak ada anggaran untuk sosialisasi,” terangnya kepada Memo X, Rabu (06/12/2017).

Advertisement

Lebih jauh, pria berkacamata ini menguraikan selama ini karena lamanya proses survei memicu proses pencairan dana bantuan tanpa agunan ini membutuhkan waktu sekitar 4 bulanan per pemohon. Oleh karenanya agar terserap maksimal Tahun 2018, pihaknya mengajak kerjasama sejumlah bank lainnya misalnya BRI yang memiliki unit hingga pelosok desa.

“Kendala lain diproses survei yang dilaksanakan Bank Jatim. Untuk prosesnya saja butuh waktu 4 bulan. Padahal UKM dan UMKM butuh dana cepat, seharusnya 5 sampai 7 hari harus bisa cair. Mulai tahun depan kita siapkan mobi operasional dan menjembut bola. Kita siapkan konseling, pendidikan dan bantuan modal untuk menjadikan pengusaha baru,” imbuhnya.

Bagi Tjarda kerjasama dengan bank lain penting. Alasannya, adanya keterbatasan petugas yang disediakan Bank Jatim untuk menangani bantuan itu. Selama ini hanya 2 tim administrasi dan survei.

“Saat salah satu berhalangan akan memicu keterlambatan proses pencairan bagi UMKM yang mengajukan dana bantuan. Padahal syaratnya cukup mudah. Cukup memberikan foto kopi KTP dan KK serta menunjukkan unit usaha berjalan (beroperasi),” tegasnya.

Advertisement

Sedangkan bunga kredit dana bergulir ini sangat ringan. Hanya setengah persen per bulan untuk pinjaman maksimal Rp 5 juta tanpa jaminan. Untuk pinjaman Rp 5 juta ke atas, bunganya sama dan jaminan hanya 30 persen.

“Khusus untuk pelaku UMKM bisa meminjam Rp 50 juta. Sementara untuk koperasi bisa mencapai ratusan juta bergantung kebutuhan dan pengajuannya,” jelasnya.

Sementara secara terpisah, Kepala Cabang Bank Jatim Sidoarjo, Hariyani menilai proses pencairannya sebenarnya sangat mudah dan cepat. Setelah petugas melakukan survai ke setiap pemohon, hasilnya memenuhi syarat, dalam 4 hari atau seminggu, dana itu sudah bisa dicair.

“Pencairannya tidak lama, asalkan data pemohon ini benar-benar sudah memenuhi syarat dan memang ada unit usahanya,” katanya.

Advertisement

Bagi perempuan yang akrab dipanggil Yani ini yang menjadi kendala selama ini adalah banyak pemohon mengajukan dana pinjaman bergulir itu tidak sesuai dengan fakta. Misalnya, alamatnya tidak sesuai serta pemohon tidak memiliki usaha.

“Ada pula alamat fiktif (palsu) juga ada. Untuk menghindari hal-hal itu, kami harus ekstra hati-hati, karena para pemohon terdahulu juga ada yang nakal tidak mengangsur (menunggak) hingga 10 persen,” ungkapnya.

Sementara Wakil Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin menilai harus ada evaluasi agar dana bantuan itu bisa terserap maksimal. Minimal ada pemangkasan proses pencairan agar tidak sampai 4 bulan baru tahap pencairan.

“Harus ada evaluasi. Bisa dengan pihak bank. Karena dananya di Bank Jatim atau evaluasi pada tahapan lainnya agar pencairannya tidak terlalu lama,” pungkasnya. (wan/yan)

Advertisement
Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas