Kota Malang
Demi Kota Malang Kondusif, Pengantar Pesan Makanan Online Turut Aksi Unjuk Rasa BEM Malang Raya dengan Tuntutan Beda
Memontum Kota Malang – Pemandangan beda nan menarik, terlihat dalam aksi unjuk rasa yang digelar BEM Malang Raya, di depan Gedung DPRD Kota Malang, Selasa (12/04/2022) tadi. Yakni, seorang peserta pengunjuk rasa membawa poster berukuran sedang bertuliskan ‘Boleh Suarakan Aspirasimu, tapi ojo ngesroh nang Kotaku (jangan ricuh di Kotaku)’.
Ya, itulah sepenggal ‘pesan’ yang dituliskan beda dari beberapa tuntutan pengunjuk rasa. Usut punya usut, diketahui bahwa pengunjuk rasa atau pria tersebut adalah seorang pengantar pesan antar makanan online.
Pesan itu sengaja dibuat, guna mengingatkan pengunjuk rasa agar tidak membuat kerusuhan atau berbuat anarkhis selama menyampaikan aspirasi. Sehingga, tidak mengulang peristiwa yang sebelumnya pernah terjadi selama berunjuk rasa. Dengan poster atau spanduk ukuran sedang itu, dibawanya dibawanya dengan dua batang kayu kecil yang dibentang sambil berkeliling di lokasi demo sekitar Alun-Alun Tugu Kota Malang atau lokasi konsentrasi unjuk rasa.
Adalah Andi Istiawan (35), sosok pengunjuk rasa nan beda dan menarik itu. Dikatakannya, bahwa dirinya sengaja datang langsung ke lokasi unjuk rasa, dengan maksud untuk saling mengingatkan dan atas inisiatifnya sendiri.
Baca juga:
- Perumda Tugu Tirta Permudah Sambungan Baru untuk Masyarakat Kota Malang
- Berhasil Kendalikan Inflasi, Pemkab Jember Raih Penghargaan Nasional dan Jatim
- Pemasaran Pisang Mas Kirana Lumajang Miliki ‘Dekengan Pusat’ untuk Tembus Pasar Global
- Pj Wali Kota Malang Minta Peserta Pilkada Taati Peraturan Pemasangan APK
- Paripurna DPRD, Pjs Bupati Trenggalek Serahkan Nota Keuangan Raperda APBD 2025
“Kan aku orang Malang. Sekiranya ada aspirasi, tentunya tidak apa-apa. Tetapi dalam penyampaiannya, jangan sampai menimbulkan kericuhan sampai anarkis. Kasihan orang-orang di Kota ku, yang dingin ini,” ujar pria asal Muharto, Kota Malang tersebut.
Dalam unjuk rasanya, Andi juga turut membaur di tengah massa. Yang tidak kalah menarik, dia harus meninggalkan pekerjaannya untuk sementara waktu. Dirinya pun berpesan, agar massa aksi demo tetap kondusif dan menyuarakan apa yang benar-benar ingin mereka suarakan demi rakyat Indonesia.
“Saya nggak kerja demi ini, semoga enggak terjadi anarkis,” imbuhnya.
Selama menjalankan aksi unjuk rasanya, Andi pun sempat menjadi pusat perhatian. Maklum, dirinya memang menarik perhatian massa aksi, hingga salah satu koordinator meminta massa aksi demo untuk memberi jalan.
“Kasih jalan, kasih jalan,” ucap salah satu massa pengunjuk rasa.
Beberapa massa aksi yang lain, pun juga meneriaki Andi tersebut untuk tetap semangat dalam menyebarkan hal positif di tengah aksi demo tuntutan penundaan pemilu 2024 dan tiga periode Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
“Top-top!,” teriak salah satu massa aksi sembari bertepuk tangan. (cw2/sit)