Sidoarjo
Dilantik Kedua Kali, Rektor Umsida Janji Bangun Gedung 21 Lantai
Memontum Sidoarjo—— Dr Hidayatulloh secara resmi dilantik untuk kali kedua menjabat Rektor Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) periode 2018-2022. Sebelumnya, pria yang pernah menjabat Kepala SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Sidoarjo ini, juga sudah menjabat Rektor Umsida periode pertama yakni dengan masa jabatan 2014-2018.
Pelantikan Hidayatulloh ini, digelar lantai VII Aula Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Umsida. Hidayatulloh dilantik untuk melanjutkan kepemimpinannya karena dianggap sukses memimpin Umsida. Kesukseskan itu, tidak hanya secara akademis akan tetapi juga berhasil membagun jaringan komunikasi internal dan eksternal yang kuat dengan berbagai pihak. Oleh karenanya, Hidayatulloh dipercaya dan dilantik oleh salah satu Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah.
“Hidayatulloh satu-satunya Rektor yang berasal dari Kepala Sekolah. Tapi kami percaya ke dia karena kami yakin mampu mengemban amanah kedua kalinya ini. Saya percaya di periode kedua ini dapat mengembangkan kualitas Umsida lebih baik lagi,” terang Ketua PP Muhammadiyah, Haedar Nashir kepada Memontum.com, Senin (17/12/2018) usai pelantikan.
Apalagi, lanjut Haedar di masa periode kedua, Hidayatulloh sanggup dan berjanji merealisasikan pembangunan gedung 21 lantai. Hal itu bakal menginspirasi 174 kampus Muhammadiyah lainnya yang ada di seluruh Indonesia.
“Inilah yang membuat orang luar negeri tidak percaya. Muhammadiyah yang dianggap Organisasi Kemayarakatan (Ormas) atau NGO mampu mandiri dan memiliki 174 kampus. Jumlah ini mengalahkan jumlah kampus negeri dan milik swasta lainnya,” imbuhnya.
Rektor Umsida, Hidayatulloh berjanji bakal merealisasikan pembangunan gedung perkuliahan 21 lantai di lahan kampus IV di Desa Pilang, Kecamatan Wonoayu. Tidak hanya itu, di lokasi itu juga bakal dibangun Masjid, DOM, dan Klinik Kesehatan.
“Kami menerapkan sistm Good Goverment Univercity. Dalam penguatan SDM kami mendorong kualifikasi akademik doktor (S3) bagi dosen. Saat ini ada 30 dosen kuliah S3 di dalam dan luar negeri. Tahun depan ada 15 orang. Kami targetkan 50 persen dosen bergelar doktor. Kami juga memprogram kemantapan akademik terutama soal peningkatan kepangkatan akademik untuk menjaga mutu internal dan eksternal,” tegasnya.
Peningkatan mutu itu, kata Hidayatulloh dengan menikkan akreditasi dari B tahun depan bakal direakreditasi lagi. Apalagi, Umsida masuk dalam Kampus Utama Tahun 2018 dengan peringkat 10 dari 300 Perguruan Tinggi Swasta (PTS) se Nusantara.
“Itu modal kerja kami. Jadi bukan hanya meningkatkan jumlah mahasiswa dari 6.000 ke 10.000 mahasiswa tahun ini, tapi kualitas akademik juga ditingkatkan,” janjinya.
Sementara Wabup Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin menilai upaya yang dilakukan Umsida harus ditiru kampus lainnya di Sidoarjo.
“Kalau kampus-kampus di Sidoarjo maju. Kami yakin akan memajukan dan mengembangkan Sidoarjo. Karena Pemkab sendiri banyak bekerjasama dengan kampus,” pungkasnya. Wan/yan