SEKITAR KITA

Dorong OPD Berinovasi, Pemkot Malang Susun Database

Diterbitkan

-

Dorong OPD Berinovasi, Pemkot Malang Susun Database

Memontum Kota Malang – Wali Kota Malang, Sutiaji, terus mendorong peningkatan inovasi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Malang. Hal itu dilakukan, untuk memberikan pembaharuan dan sesuatu yang fresh pada tugas dan fungsi tiap OPD.

Hal tersebut disampaikannya, dalam Pembahasan Laporan Pendahuluan Penyusunan Database Inovasi Daerah secara virtual di Ngalam Command Center (NCC), Rabu (10/03) tadi.

“Kegiatan ini menyusun database tentang inovasi yang ada di Kota Malang. Jadi kita dorong setiap OPD membuat inovasi,” ungkap Sutiaji.

Tentu tujuan atau goalnya, disampaikan Sutiaji, harus sesuai dengan bidang masing-masing. “Goalnya adalah penyederhanaan, mendorong transparansi, memberikan kemudahan bagi masyarakat. Namanya inovasi kan pembaharuan, jadi bagaimana dengan sentuhan tangan para inovator, tentu memberikan pembaruan kepada seluruh tugas dan fungsinya,” tambah pemilik kursi N1 ini.

Advertisement

Baca juga: Respon Arahan Gubernur Khofifah, Wali Kota Sutiaji Kuatkan UMKM Melalui E-Commerce

Menurut Sutiaji, tidak semua inovasi basicnya berbentuk IT. Di Kota Malang sendiri sebelumnya telah lahir berbagai inovasi yang dapat dirasakan masyarakat secara nyata, contohnya Braille E-ticket and Extraordinary Access for Visual Dissabilities (BREXIT) oleh Puskesmas Janti dan Sekolah Pasar Pedagang Cerdas (Sepasar Cerdas) oleh Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag).

Inovasi BREXIT yang mencuat di tahun 2019-2020 oleh Puskesmas Janti mempermudah penyandang disabilitas tunanetra secara mandiri dapat memahami aturan minum obat dengan menyiapkan e-tiket obat bertuliskan huruf braille.

“Dan disana menyantumkan aturan pakai, indikasi secara umum, dan waktu kadaluarsa,” paparnya.

Advertisement

Selain itu, inovasi Sepasar Cerdas dengan role model Pasar Oro-Oro Dowo bertujuan untuk meningkatkan daya jual dengan membekali pedagang pasar penguasaan materi dan kompetensi serta keilmuan yang dibutuhkan.

“Sehingga tidak hanya infrastruktur saja yang dibangun, namun juga adanya perubahan mindset dan perilaku masyarakat agar terbangun dengan baik,” terangnya seraya menambahkan bahwa Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Malang sebagai ‘dirigennya’.

BACA JUGA: 5 Strategi Pemkot Malang Dorong Percepatan Pemulihan Ekonomi Saat Pandemi

Kepala Bappeda Kota Malang, Dwi Rahayu, mengatakan bahwa tujuan penyusunan database inovasi daerah antara lain untuk mempermudah pada saat akan dilaksanakan penilaian Innovative Government Award (IGA).

Advertisement

“Jika kita memiliki database inovasi ini, mempermudah pada saat akan dilaksanakan penilaian IGA oleh Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri). Di samping itu inovasi agar tidak berhenti tetapi terus berkembang dan muncul inovasi baru,” terangnya.

Hal tersebut mengingat dari penelitian di tahun 2020, dari 13 inovasi yang digagas OPD terdapat 4 inovasi stagnan.

“Sisanya, sembilan inovasi berlanjut dan berkembang. Sehingga tahun ini diharapkan kita bisa mengetahui kenapa inovasi itu tidak berlanjut, dan dapat ditindaklanjuti tahun ini,” paparnya. (mus/sit)

Advertisement
Advertisement
Lewat ke baris perkakas