Kota Malang
Dosen UMM Manfaatkan Umbi Garut Hasilkan Dua Beras Analog
Memontum Kota Malang – Beras merupakan sumber pangan pokok yang dikonsumsi hampir seluruh masyarakat Indonesia. Tahun 2017, Indonesia masih menduduki posisi kedua dengan jumlah konsumsi beras 140 per kapita. Angka tersebut menunjukkan bahwa Indonesia masih rawan dalam menjaga ketahanan pangan nasional.
Berawal keresahan tersebut, diperlukan inovasi keanekaragaman pangan untuk membantu ketahanan pangan nasional. Dosen Fakultas Pertanian dan Peternakan (FPP) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Damat menciptakan inovasi beras analog berbahan baku umbi garut. Hal sekaligus salah satu cara memanfaatkan tanaman umbi. Sejak lama, dosen asal Malang ini meniliti umbi-umbian, utamanya umbi garut sebagai salah satu varietas tanaman penghasil glikemik yang rendah, sehingga sangat baik sebagai bahan pengganti beras.
“Umbi garut merupakan jenis umbi-umbian yang jarang dilirik orang. Padahal sudah sejak lama banyak penelitian yang menyatakan, umbi garut memiliki banyak manfaat seperti pengobatan maag dan diabetes,” jelas salah satu dosen beprestasi UMM ini.
Berlabel Beras Garut Kaya Antioksidan (RASGADAN) dan Beras Garut Kaya Bethasianidin (RASGANIN), dua produk beras analog ini kaya manfaat bagi penderita diabetes mellitus. RASGADAN adalah beras yang dibuat dari campuran pati umbi garut dan buah naga yang kaya antioksidan. “Alasan pemilihan buah naga sebagai bahan campuran ini simpel. Karena bahannya gampang didapat tapi belum maksimal pemanfaatnya,” tegasnya.
Sementara itu, beras kedua RASGANIN, merupakan campuran pati umbi Garut dengan ekstrak wortel sebagai sumber vitamin A. Produk beras ini untuk membantu menurunkan jumlah anak-anak yang mengalami Kekurangan Vitamin A (KVA), yang saat ini mencapai 60 persen. “Kalau beras warna kekuningan ini, campurannya ekstrak wortel. Tujuannya untuk mengurangi jumlah anak-anak yang mengalami Kekurangan Vitamin A (KVA),” ungkap dosen Ilmu Teknologi Pangan (ITP).
Tak berhenti berinovasi dalam bentuk beras, dosen yang kesehariannya mengajar di Jurusan Ilmu Teknologi Pangan ini juga telah mengembangkan produk tepung pati umbi garut sebagai campuran pembuatan Roti Fungsional dengan nama dagang ‘UMM Bakery’. (rhd/yan)