Pasuruan
DPW PKB: Perusakan APK Terindikasi Adanya Adu Domba
Memontum Pasuruan – Suhu politik jelang pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pasuruan yang akan dilaksanakan pada bulan Desember mendatang mulai terasa memanas.
Ini dibuktikan adanya aksi perusakaan baliho salah pasangan calon terjadi di sejumlah titik. Dimana baliho pasangan calon Saifullah Yusuf (Gus Ipul)- Adi Wibowo (Mas Adi) dirusak orang tidak dikenal diduga menggunakan pisau atau silet.
“Kalau melihat pola pengrusakannya dilakukan dengan senjata tajam mungkin pake silet atau pisau,” ungkap Ketua Dewan Pengarah Tim Pemenangan Gus Ipul-Mas Adi, Ismail Marzuki Hasani, usai rapat koordinasi ketua-ketua partai koalisi Gus Ipul-Mas Adi.
Ismail yang juga ketua DPW PKB Kota Pasuruan ini mengatakan, pengerusakan dilakukan secara sistematis karena terjadi hanya dalam semalam. Baleho yang rusak juga tersebar di berbagai wilayah.
“Kami melihat ada upaya untuk membuat situasi chaos. Ini pendzoliman, dengan adanya penyobekan APK (alat peraga kampanye) ini ‘mereka’ berharap pendukung kami panas dan membalas. Sehingga suasana menjadi tak kondusif,” ujar Ismail Marzuki Hasan, Senin (26/10/2020).
Pihaknya bersama partai pengusung lainnya menyerahkan kasus perusakan baliho ke aparat kepolisian untuk mengusutnya.
“Seluruh anggota tim, relawan maupun simpatisan dan kelompok pendukung Gus Ipul-Mas Adi harap tenang dan jangan membalas dengan merusak APK milik Paslon No.2 atau sampai terpancing emosi. Ini jelas ada unsur adu domba, untuk itu kami segera lapor ke Polisi dan Bawaslu, ini sudah masuk wilayah pidana,” imbau pria yang juga menjabat sebagai Ketua DPRD Kota Pasuruan.
Sementara itu, pihak Paslon No.urut 2 yakni Teno-Hasjim mengatakan, tindakan perusakan APK tersebut sangat tidak relevan dan menginginkan situasi choas.
“Kami juga berharap pihak berwenang dalam hal ini Kepolisian, Bawaslu dan KPU Kota Pasuruan khususnya Polres Kota Pasuruan sesegera mungkin menangkap pelaku pengerusakan APK milik Paslon No.urut 1. Kita berdemokrasi dengan berbeda pilihan adalah hal yang wajar. Akan tetapi wajib menjaga keharmonisan, kesejukan serta kekondusifan wilayah Pasuruan Kota,” ujar Teno Raharto.
Pantauan di lapangan, perusakan terjadi pada dini hari karena pada Sabtu 24 Oktober 2020 malam baliho belum tampak rusak dan baru pada 25 Oktober 2020 pagi ditemukan beberapa baliho rusak diantaranya, di Tambaan Kulon dan Tambaan Lor, selain itu juga di Kawasan Gentong, juga daerah Sebani. Tak hanya itu, di daerah Lecari juga terdapat baliho pasangan nomor urut 01 yang juga dirusak. (tam/hen/mzm)