SEKITAR KITA
Enam Orang Korban Banjir Bandang Kota Batu Ditemukan Meninggal
Memontum Kota Batu – Sampai dengan hari ke dua sejak terjadinya bencana banjir bandang di beberapa desa di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, terdapat sejumlah korban yang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, Jumat (05/11/2021).
Sesuai dengan informasi resmi dari Komandan Satgas Tanggap Bencana, Ir Punjul Santoso saat konferensi pers menyampaikan bahwa korban meninggal dunia berjumlah enam orang. “Sesuai data yang kami himpun bersama tim gabungan, untuk sementara ada enam korban meninggal dunia dan tiga masih dalam pencarian,” ujarnya.
Baca juga:
- Soroti Prodamas, Calon Wali Kota Kediri Bunda Fey Sebut Program Kesejahteraan Masyarakat Harus Lanjut
- Tingkatkan Nilai Keislaman Pelajar, Pemkab Banyuwangi Kembali Gelar FAS
- Kunjungi Kelurahan Manisrenggo, Bunda Fey juga Beri Perhatian Khusus untuk Penyandang Disabilitas
Disampaikan pula terkait dengan tindakan yang dilakukan Satgas tanggap bencana sesuai dengan skala prioritas. “Saat ini kita masih mendata, terkait bagaimana merekonstruksi bangunan yang ambruk dan diterjang banjir. Terkait pengungsian hanya ada 10 orang dan warga yang terdampak masih tidur di rumah saudara yang tidak terkena bencana,” ujarnya.
Untuk kebutuhan air bersih, selain dipasok oleh Perumdam Among Tirto, swadaya masyarakat juga sangat membantu. “Yang jelas air bersih juga kita berikan terus menerus. Sedangkan untuk bantuan nanti akan ada komandannya sendiri,” jelasnya.
Tidak hanya itu, saat ini tim gabungan juga tengah melakukan upaya pembersihan material lumpur yang menutupi akses jalan dengan menurunkan beberapa alat berat. Warga bersama TNI/ Polri, relawan, Tagana, BPBD juga membersihkan puing-puing bangunan yang hancur.
Menanggapi penyebab banjir bandang ini, Punjul Santoso tidak ingin menyalahkan siapapun, namun kedepannya bagaimana masalah ini bisa segera teratasi dan tak terulang lagi. “Kita tidak bisa saling menyalahkan, makanya ini tadi pihak perhutani juga kita undang dan kita cari solusi agar kejadian serupa tidak terulang lagi,” ujarnya. (bir/gie)