Jember
Festival Jember Kota Tembakau dan Cerutu akan Kembali Digelar
Memontum Jember – Setelah digelar perdana pada tahun 2019 lalu, Festival Jember Kota Cerutu akan digelar kembali tahun ini. Festival ini sendiri, di tahun 2020 lalu, sempat berhenti digelar karena pandemi Covid-19.
Kepastian bakal digelarnya festival berkelas internasional ini setelah Bupati Hendy Siswanto melakukan audensi dengan Direktur Bos Image Nusantara (BIN Cigar), Febrian Kahar, yang akrab di panggil Febri, Jumat (21/05), di Pendopo Wahya Wibawa Graha.
Baca Juga:
- Berhasil Kendalikan Inflasi, Pemkab Jember Raih Penghargaan Nasional dan Jatim
- Pemkab Jember Hentikan Sementara Penyaluran Bansos, Hibah dan Honor Guru Ngaji
- Pimpin Upacara Peringatan Hari Jadi Provinsi Jatim, Sekda Jember Ajak Masyarakat Isi Posisi Strategis
- Foto dan Nama Pjs Bupati Jember Dicatut Pelaku Penipuan
Usai pertemuan, Bupati Hendy mendorong kegiatan semacam ini dapat menguntungkan masyarakat Jember.
”Kita diskusi menuju Jember kota cerutu Indonesia,” kata Hendy di depan awak media.
Hendy menginginkan festival ini berkelas internasional pertama yang akan digelar pada akhir bulan Juli mampu mendatangkan investor dari manca negara.
Festival ini diharapkan menjadi titik awal kebangkitan ekonomi Kabupaten Jember.
”Ini akan menjadi bagian awal daya ungkit untuk perekonomian rakyat Jember,” kata Hendy.
Masih menurut Hendy, even tersebut adalah wujud kolaborasi antara pemerintah, pengusaha dan para petani.
”Pemerintah akan suport memberikan yang terbaik untuk petani bercocok tanam, beruntung ada Mas Febri, ada BIN cigar yang peduli dengan kabupatennya, peduli dengan petani dan ingin sukses bersama-sama,” katanya.
Sementara itu Febrian Kahar mengatakan Bupati sangat antusias dan memberikan apresiasi luar biasa dengan even yang akan digelar.
”Luar biasa, kami pengusaha bersama Pemkab Jember membuat satu acara, gayung bersambut satu tujuan Jember menjadi kota tembakau kota cerutu, memang sudah tetapkan oleh La Nyalla Mattaliti (Ketua DPD RI) pada tahun 2019 Jember kota cerutu Indonesia,” jelas Febri.
Sebagai pengusaha, Febri bertekad untuk mengangkat nama daerah dengan branding-branding sehingga tidak hanya dikenal sebagai kota karnaval dengan JFC nya namun dengan juga sebagai kota tembakau dan cerutu.
”Ini adalah trigernya pemantiknya bersama Pemkab bekerjasama membuat Jember wis wayahe luwih apik,” tegasnya.(rio/ed2)