Berita Nasional

Gelar Pertemuan dengan Pelaku Ekraf Kopi Bondowoso, Menparekraf Dorong Kopi Khas Miliki Nilai Tambah dan Dikenal Dunia

Diterbitkan

-

Gelar Pertemuan dengan Pelaku Ekraf Kopi Bondowoso, Menparekraf Dorong Kopi Khas Miliki Nilai Tambah dan Dikenal Dunia

Memontum Bondowoso – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, mendorong kopi khas Kabupaten Bondowoso, untuk memiliki nilai tambah agar semakin dikenal di pasar dunia. Hal itu disampaikan Menparekraf Sandiaga Uno, saat menggelar Pertemuan Pelaku Ekraf Pengusaha Kopi di salah satu tempat di Bondowoso, Minggu (15/01/2023) tadi.

Menurutnya, ada beberapa aspek agar komoditas kopi Bondowoso yang sudah diekspor, memiliki nilai tambah. “Yang pertama, aspek kopi dari hulu harus terdigitalisasi. Artinya, harus menggunakan aplikasi, sehingga para milenial ini tertarik pada aspek sustainability atau keberlanjutan lingkungan. Berarti pertanian dan perkebunan kopi ke depan, harus mengedepankan aspek-aspek keberlanjutan seperti menggunakan pupuk organik dan lainnya,” kata Sandiaga Uno.

Kemudian, kata Sandiaga, teknik dan cara roasting harus lebih diperhatikan. Kemudian ketiga, aspek kesehatan. Terbukti, kopi sangat baik bagi kesehatan jika dikonsumsi secara tepat dan terukur.

“Oleh karena itu, tiga pilar utama yang akan kita lakukan saat pendampingan, inkubasi bersama Pemkab Bondowoso. Kita harapkan, milenial ini siap siaga menerima estafet dari para petani. Komoditas kopi memiliki nilai tambah untuk membuka lapangan kerja seluas-luasnya,” ujarnya.

Advertisement

Baca juga :

Kemudian, tambahnya, ada ide untuk Kopi Bondowoso agar semakin terkenal yaitu dari branding dan pemasaran. Terlebih, Bondowoso adalah salah satu penghasil kopi berkualitas tinggi di Tanah Air. Perkebunan kopi seluas sekitar 11 ribu hektare itu terletak di lereng Pegunungan Ijen dan Gunung Raung.

“Karena sebelumnya sudah (ekspor) adalah Kopi Argopuro dan Kopi Java Ijen Raung, brand itu nanti bisa ditambah Produce by Bondowoso, karena media sosialnya sudah ada, ini menjadi kesepakatan pelaku kopi di sini untuk peningkatan promosi,” ujarnya.

Kopi di Indonesia, papar Sandiaga Uno, termasuk jajaran kopi terbaik di dunia. Dan tercatat, jumlah ekspor kopi Indonesia menduduki peringkat nomor 4 di dunia karena produksinya sekitar 600 kg hingga 700 kg per hektare. Padahal potensi produksi kopi di Indonesia bisa mencapai 1,5 atau bahkan bisa tembus 3 ton per hektare.

“Ini butuh kreativitas inovasi yang terinspirasi dari penikmat kopi, barista, hingga para milenial sebagai lini terdepan,” kata Sandiaga.

Advertisement

Turut hadir mendampingi Menparekraf Sandiaga dalam kesempatan tersebut, Direktur Wisata Pertemuan, Insentif, Konvensi dan Pameran Kemenparekraf, Masruroh. (kom/par/sit)

Advertisement
Lewat ke baris perkakas