Surabaya
Gubernur Khofifah Ajak Pesantren Bersiap Hadapi Industri 4.0
Memontum Surabaya—-Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengajak pesantren untuk ikut bersiap menghadapi revolusi industri ke 4 atau industri 4.0. Salah satu caranya dengan memanfaatkan pengembangan jejaring yang telah dimiliki oleh pesantren berbasis digital.
“Industri 4.0 ini telah berjalan, dan jika ingin ambil bagian maka pesantren perlu mempercepat jejaring yang dimiliki melalui digitialisasi,” ungkap Khofifah sapaan akrab Gubernur Jatim saat menjadi pembicara pada acara Kuliah Umum di Aula Muktamar Institut Agama Islam Tri Bhakti (IAIT) Lirboyo, Kediri, Senin (18/3/2019).
Gubernur Khofifah menjelaskan, saat ini beberapa jenis model bisnis dan pekerjaan di Indonesia sudah terkena dampak arus digitalisai. Dicontohkan, toko konvensional yang ada sudah mulai tergantikan dengan model bisnis marketplace. Selain itu, juga taksi atau ojek tradisional posisinya juga sudah mulai tergeserkan dengan moda-moda berbasis online.
“Pilihannya yaitu jika kita tidak mampu mengalahkan mereka, maka mari berkolaborasi,” tukas Gubernur Jatim perempuan pertama di Jatim ini sembari menambahkan kolaborai bisa dilakukan dengan marketplace yang sudah ada seperti bukalapak,tokopedia,shopee, dan beli-beli.
Ditambahkan, terdapat lima sektor prioritas sebagai upaya meningkatkan daya saing dan produktivitas menghadapi industri 4.0. Lima sektor tersebut berturut-turut yakni industri makanan dan minuman (mamin), industri kimia, industri tekstil dan pakaian jadi, industri otomatif, dan industri elektronika.
“Sektor mamin merupakan yang tertinggi, dan sepertinya kita semua bisa mengambil bisnis ini,” terangnya sambil menegaskan bahwa bisnis mamin yang dihasilkan harus mengedepankan inovasi, sehat dan higienis, serta menarik.
Selain itu, terkait inovasi Gubernur Khofifah juga sudah meminta ke Duta Besar Cina terkait penerapan teknologi agro, khususnya teknologi bunga mawar dan anggrek.
Menurutnya, pada tahun 2001 Cina sudah bisa membuat informasi teknologi pengolahan agro, sehingga informasi kapan bunga tersebut mekar akan bisa diketahui.
“Kediri memiliki sektor agro bunga anggrek yang luar biasa, karenanya teknologi ini harus kita ambil. Dan IAIT Lirboyo bisa ikut ambil peran dalam pengembangannya,” tukas Gubernur Khofifah yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Menteri Sosial pada Kabinet Kerja.
Lebih lanjut disampaikan, inovasi-inovasi ini juga terkait kesiapan implementasi program one pesantren one product (OPOP). Karenanya, dirinya mengajak semua pihak khususnya pesantren untuk ikut mengambil hikmah adanya industri 4.0.
“Saya ingin mengajak semua pihak untuk ikut melompat masuk dalam industri 4.0, sehingga berbagai penguatan bisa kita lakukan di berbagai sektor,” pungkasnya.
Turut hadir dalam kegiatan ini, antara lain Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar, Rektor IAIT Lirboyo KH. Abdullah Kafabihi Mahrus, pengurus Ponpes Lirboyo, Forkopimda Kota Kediri, serta ratusan mahasiswa-mahasiswi IAIT Lirboyo Kediri. (sur/ano/yan)