SEKITAR KITA

Hadiri Gebyar Ekraf, Sekda Trenggalek Tekankan Kolaborasi dan Sinergi Seluruh Komunitas

Diterbitkan

-

Hadiri Gebyar Ekraf, Sekda Trenggalek Tekankan Kolaborasi dan Sinergi Seluruh Komunitas
GEBYAR: Sekda Trenggalek, Edy Soepriyanto, saat menghadiri Gebyar Ekonomi Kreatif di halaman Pasar Pon Trenggalek. (memontum.com/mil)

Memontum Trenggalek – Menghadiri Gebyar Ekonomi Kreatif (Ekraf) bertajuk ‘Rumaket Greget dan Anugerah Sadewa Tahun 2022’, Sekretaris Daerah Kabupaten Trenggalek, Edy Soepriyanto, berharap bahwa kegiatan ini bisa dikolaborasikan dengan budaya dan potensi wisata, ekonomi kreatif guna bisa terus berkembang.

Ekonomi baru yang mengintensifkan informasi, kreativitas dengan mengandalkan ide dan pengetahuan dari sumber daya manusia (SDM) sebagai faktor produksi yang utama, diharapkan tentunya dapat mendukung potensi yang dimiliki Kabupaten Trenggalek, untuk bisa terus maju dan berkembang. Karenanya, Pemerintah Kabupaten Trenggalek melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud), mencoba bersinergi dengan komunitas-komunitas yang ada. Sehingga, kreativitas dapat terus maju dan berkembang yang tentunya dapat berdampak secara ekonomi.

“Alhamdulillah, malam ini kita bisa menggelar Gebyar Ekonomi Kreatif dan pemberian apresiasi kepada pengelola desa wisata. Harapannya, ekonomi kreatif itu bisa terus dikembangkan. Kita punya potensi yang luar biasa, seniman banyak, budayawan juga banyak,” ungkap Sekda Edy, Minggu (27/11/2022) malam.

Baca juga:

Advertisement

Dijelaskannya, olah kreatif lainnya juga sangat potensial dan bisa mendongkrak secara ekonomi Kabupaten Trenggalek. “Terus, dengan Program Sadewa (Seratus Desa Wisata), pada tahun 2022 ini kita mengapresiasi pembina pengelola 35 desa wisata di Kabupaten Trenggalek. Alhamdulillah, kemarin juga dengan berbagai dinamikanya punya greget untuk bisa menggunakan desa wisatanya,” jelasnya.

Tahun ini, tambahnya, Pemkab Trenggalek bisa memberikan apresiasi beberapa klasifikasi untuk pengelola. Apresiasi itu, mulai dari pengelolaannya, homestaynya, paket wisatanya dan lain sebagainya.

Seluruhnya ada enam kriteria dan sudah diapresiasikan. Diharapkan dengan pengelolaan desa wisata, apalagi ada yang memperoleh atau mendapatkan penghargaan ini, pengelolaannya tidak berhenti sampai di situ namun terus kembangkan.

“Dengan begitu, harapannya dapat merangsang ekonomi secara umum. Tidak hanya wisata, namun juga kulinernya jalan, home staynya jalan, budaya lainnya juga jalan, semuanya jalan dan ini tujuan akhirnya,” terang Edy.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Trenggalek, Sunyoto, menambahkan bahwa event malam ini yang dihelat merupakan suatu kolaborasi. “Sejak kemarin, event Gebyar Ekraf Rumaket Greget ini merupakan kolaborasi dari Pemerintah Daerah, dengan para pelaku ekonomi kreatif di Kabupaten Trenggalek. Kenapa Rumaket, karena kata ini merupakan bahasa Jawa dari akrab. Sehingga diharapkan, nantinya kita bisa lebih akrab untuk membangkitkan perekonomian di Kabupaten Trenggalek,” tuturnya.

Advertisement

Di Dinas Pariwisata, Gebyar Ekraf sendiri baru tahun ini digelar. Untuk binaannya, adalah komunitas kreatif di Trenggalek dengan Pemerintah Daerah untuk bergabung dan berkolaborasi serta kerjasama membuat event ini berjalan lancar dan sukses.

“Kita berharap setelah kita ketemu, berorientasi nantinya menjadi akrab (raket, Bahas Jawa) dan akhirnya punya semangat untuk kedepannya bisa terus berkreasi. Tidak hanya budaya dan pariwisata saja, melainkan segalanya termasuk juga UMKM,” papar Sunyoto. (mil/sit)

Advertisement
Lewat ke baris perkakas