Pemerintahan
Hadiri Kegiatan Seniman Sepuh, Wali Kota Sutiaji Minta Inventarisir Data Karya Seniman
Memontum Kota Malang – Wali Kota Malang, Sutiaji, hadiri kegiatan Karya Bumi Ngalam (Kabunga) di salah satu cafe Kota Malang, Jumat (26/02).
Kegiatan bertajuk ‘Se Sesep’ yang mengumpulkan para seniman sepuh di Kota Malang juga dihadiri Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud), Suwarjana, dan Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar), Ida Ayu Made Wahyuni.
Wali Kota Sutiaji, kegiatan mengumpulkan para seniman sepuh yang terdiri dari berbagai bidang budaya adalah agenda yang luar biasa positif.
“Ini kegiatan yang luar biasa bahwa mampu mengumpulkan para seniman sepuh. Dan saat ini kami sudah minta Dikbud dan Disporapar untuk mendata seniman berkaitan dengan masalah pandemi,” ungkap Sutiaji.
Tak hanya itu, dirinya menginstruksikan ke dinas terkait untuk menginventarisir karya para seniman sepuh. Terutama yang di Kota Malang, harus makin dikuatkan.
“Para seniman memiliki karya yang luar biasa terhadap bangsa dan negara. Dan menghargai karya bangsa ini sebetulnya menjadi keharusan kita semua,” tambahnya.
Menurut Sutiaji, pembinaan transfer skill dan knowledge tidak hanya dilakukan saat ini saja, tapi terus menerus.
“Dari para seniman sepuh kita bisa mencontoh dan mengambil edukasi yang sangat berharga. Karya yang diinventarisir bisa berguna juga di bidang pendidikan,” tambahnya.
Lebih lanjut, orang nomor satu di Kota Malang itu juga berterimakasih kepada Lazisnu yang juga turut membantu berikan santunan kepada para seniman sepuh.
Dalam giat ini Pemerintah Kota Malang juga memberikan check up kesehatan gratis pada seniman sepuh yang hadir.
“Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Lazisnu yang turut berkontribusi dalam kegiatan ini. Bentuk kepedulian kepada semua masyarakat yang ada di Kota Malang,” paparnya.
Baca juga: Kota Malang Kini Miliki Pasar Kesenian Payung
Senada dengan hal itu, Ketua Kabunga, Yuyun Sulastri, mengutarakan bahwa pihaknya sudah mendata seniman sepuh di Kota Malang. Dan dari data yang dihimpun, terdapat 100 seniman sepuh.
“Namun karena keterbatasan tempat kami undang sekitar 45 orang dan bertahap datangnya,” papar Yuyun.
Diakui Yuyun, kegiatan yang ditujukan ke seniman sepuh ini diharapkan mampu memacu mereka tetap berkreasi.
“Istilahnya begini, mereka cari pekerjaan sudah sangat sulit tapi mereka punya banyak karya yang bisa dijadikan seperti buku, film dan lainnya. Dan dari pemerintah bisa memberikan kontribusi ataupun royalti atas sepak terjang para senior kami dalam karya-karyanya,” imbuhnya.
Menurut Yuyun para karya sesepuh seniman ini patut dibukukan dan didokumentasikan. “Supaya berguna bagi anak cucu, terutama di bidang pendidikan,” katanya. (cw1/ed2)