Surabaya
Hadiri Peringatan Hari Juang, Soekarwo: Pemimpin Harus Berada di Tengah Masyarakat
Memontum Surabaya—–Gubernur Jawa Timur (Jatim) Soekarwo menghadiri peringatan Hari Juang Kartika Tahun 2018 dan HUT Kodam V ke-70 Brawijaya, di Lapangan Makodam V Brawijaya, Surabaya, Sabtu (15/12/2018). Gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo tersebut mengatakan, hal ini merupakan sebuah momen kehadiran sosok pemimpin yang lahir dari rakyat. Menurutnya, menjadi pemimpin seharusnya berjuang di tengah-tengah masyarakat guna tetap menjaga sebuah kemerdekaan bangsanya.
Pakde Karwo mencontohkan, sosok Jenderal Sudirman dalam berjuang dan lahir dari rakyat merupakan inspirasi yang harus tertanam pada diri seorang Tentara Nasional Indonesia (TNI). Menurutnya, pesan perjuangan yang dilakukan oleh Panglima Sudirman dalam memimpin tentara pejuang kemerdekaan RI, selalu berhadapan dan berada di tengah-tengah rakyat. “Maka, peran itu terus dilakukan oleh tentara yang selalu berada di tengah-tengah rakyat,” ujarnya.
“Dalam kesehariannya, tentara berjuang bersama rakyat dengan menyelami segala kegelisahan dan penderitaan rakyat. Inilah makna paling dalam dari konsep kepemimpinan yang diajarkan oleh Jendral Sudirman kepada TNI,” lanjut Soekarwo.
Gubernur Kelahiran Madiun ini menegaskan, kepemimpinan seperti itu harus dijadikan model di dalam demokrasi. Dengan demikian model tersebut harus sama kuatnya, antara konsep kepemimpinan di tengah rakyat dan partisipatoris.
Meskipun, konsep kepemimpinan Panglima Sudirman telah disampaikan pada Tahun 1945 sedangkan konsep partisipatoris pada tahun 1996 oleh Habermas yang dikembangkan di Jerman. Namun Pakde Karwo beranggapan, keduanya memiliki kesamaan yakni berada di tengah-tengah rakyat menjadi ciri khas kepemimpinan asli Indonesia.
“Memang beda tahun, tapi model kepemimpinannya memiliki kesamaan. Yakni model kepemimpinan yang ada di tengah masyarakat,” tutur Pakde Karwo.
Sedangkan, dalam sambutannya saat membacakan pidato KASAD, Pangdam V Brawijaya, Mayjen TNI Arif Rahman mengatakan, bahwa tema Hari Juang Kartika Tahun 2018 yakni ‘TNI Angkatan Darat Mengabdi dan Membangun Bersama Rakyat’ sangatlah tepat. Terutama dalam merepresentasikan komitmen prajurit TNI-AD dalam mengemban amanat perjuangan rakyat.
Dirinya mengaku, selaku generasi penerus, ia harus terus menggelorakan semangat kemanunggalan TNI dan rakyat sebagai pendorong pengabdian dalam menghadapi tantangan masa depan yang semakin dinamis. “Saya mengajak melalui momentum Hari Juang Kartika ini untuk melakukan intropeksi serta koreksi diri dan selanjutnya menatap lurus ke depan guna mewujudkan TNI-AD yang kuat, tangguh, modern dan profesional,” tutup Pangdam. (sur/ano/yan)