Kota Malang

Harga Bahan Pokok Masih Merangkak Naik

Diterbitkan

-

MAHAL : Harga masih belum stabil. (kik)

Memontum Malang – Harga beberapa bahan pokok masih terus merangkak naik. Untuk cabai yang beberapa waktu lalu sempat mencapai Rp 45 ribu per kilogramnya, kini berdasarkan informasi yang didapat, harga cabai telah mencapai Rp 50 ribu per kilogram.

Kepala Dinas Perdagangan Kota Malang, Wahyu Setianto membenarkan bahwa memang ada kenaikan harga pada beberapa bahan pokok seperti cabai dan bawang. Menurutnya kenaikan yang terjadi juga bervariatif di setiap pasar yang ada di Kota Malang.

Saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon pada Selasa (9/7/2019) sore Wahyu menjelaskan, untuk cabai kenaikan harganya berkisar pada Rp 38 ribu hingga Rp 42 ribu. Sementara untuk bawang yang beberapa waktu lalu sempat turun, kali ini juga menurutnya juga mengalami kenaikan.

“Kalau cabai memang ada kenaikan. Tapi di setiap pasar hampir tidak sama. Ada yang per kilogramnya Rp 38 ribu, ada yang Rp 41 ribu, ada yang Rp 42 ribu. Tapi memang ada kenaikan,” ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon.

Advertisement

Wahyu menyebut, saat ini kenaikan harga bahan pokok memang hanya terjadi pada cabai dan bawan. Sedangkan untuk bahan pokok lainnya, ia mengatakan hingga saat ini masih terpantau stabil.

“Kenaikannya cuma ada di dua jenis bahan pokok itu. Untuk yang lainnya masih normal,” imbuhnya.

Menyikapi hal tersebut, Wahyu mengatakan masih belum akan melakukan operasi pasar. Namun demikian, pihaknya akan terus melakukan pemantauan pada kenaikan harga yang terjadi.

“Jadi kami akan melakukan pemantauan terlebih dahulu selama minimal seminggu, dan biasanya akan ada penurunan. Namun kalau maksimal selama 2 minggu masih belum turun atau bahkan naik, baru kami akan melakukan operasi pasar,” jelasnya.

Advertisement

Lebih lanjut ia menjelaskan, pihaknya akan berupaya untuk mencari pokok permasalahannya terlebih dahulu. Dimana menurutnya salah satu penyebab naiknya harga pada dua jenis bahan pokok tersebut adalah karena stok yang sedang menipis.

“Kami juga akan mencoba menghubungi beberapa suplier yang bisa mendatangkan dengan jumlah yang besar. Untuk bawang kan ternyata ada di pasar induk, suplier bawang yang bisa mendatangkan dalam jumlah besar. Kalau begitu tad malam sudah normal,” pungkasnya. (kik/oso)

 

Advertisement
Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas