SEKITAR KITA
Harga Cabai Rawit Probolinggo Saingi Harga Daging Sapi
Memontum Probolinggo – Harga cabai rawit merah diberbagai daerah mengalami kenaikan. Senin (15/03) ini, harga cabai rawit merah di Probolinggo, menembus hingga dikisaran angka Rp 120 ribu hingga Rp 125 ribu per kg. Harga tersebut, sebanding atau sama dengan harga daging sapi di Probolinggo.
Minimnya pasokan dari para petani cabai, diduga menjadi salah satu penyebab. Seperti salah satunya, disampaikan pedagang sayuran, Lia.
Menurutnya, harga cabai rawit merah sekarang, merupakan harga tertinggi selama setahun terakhir. Karena, harganya menembus hingga Rp 125 ribu per kg.
“Kenaikan harga cabai di pasar tradisional Mayangan, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo yang menembus angka Rp 125 ribu per kg, merupakan dampak dari cuaca ekstrem yang terjadi pada pertengahan bulan Februari 2021,” katanya, Senin (15/03) tadi.
Baca juga: Tiga Desa di Wilayah Kabupaten dan Kota Probolinggo Disasar Banjir
Pedagang cabai lainnya, Misti, mengatakan bahwa akibat cuaca buruk tersebut, pasokan cabai pada pasar induk menurun. Sehingga, harga cabai menjadi naik dan distribusi cabai ke pasar-pasar di daerah juga menurun.
“Karena cuaca ekstrem banyak petani cabai yang gagal panen, sehingga produksinya menurun, dan harganya melambung tinggi setiap harinya,” katanya.
Misti menambahkan, harga cabai sebelum adanya cuaca ekstrem yakni hanya mencapai Rp 50 ribu-Rp 70 ribu per kg. Namun, saat ini harga cabai sudah mencapai Rp 125 ribu per kg.
“Selain harganya yang naik, kualitasnya juga menurun tidak sebagus dulu. Selain cabai terdapat komoditi lainnya yang juga terdampak dari cuaca eskrem tersebut, di antaranya adalah kualitas pada cabai merah besar naik menjadi Rp 35.000,-per kgnya.
Dia mengungkapkan, dampak dari kenaikan harga cabai dan menurunnya kualitas pada komoditas lainnya akibat cuaca esktrem itu sendiri telah dirasakan oleh para pedagang, yang mengalami penurunan omzet yang cukup drastis.
“Iya berdampak juga, yang biasanya beli 2 sampai 3 kg, ini mah paling cuma seperempatnya aja,” ungkap Misti.
Sebelumnya, sejumlah petani cabai di kawasan Probolinggo mengungkapkan sejumlah alasan kenapa harga cabai bisa begitu ‘pedas’ di pasaran.
Salah satu yang berpengaruh adalah faktor cuaca ekstrem sehingga membuat banyak tanaman cabai mati. “Akibat cuaca ekstrem tanaman cabai lebih mudah terserang hama dan mati, jadi hasil panen menjadi berkurang,” terang seorang petani, Marto. (geo/ed2)