Kota Malang

Harga Pakan Ayam Melambung, Pemkot Malang Siapkan Subsidi Jagung

Diterbitkan

-

AYAM: Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, meninjau peternak ayam petelur di Kelurahan Wonokoyo, Kecamatan Kedungkandang. (memontum.com/rsy)

Memontum Kota Malang – Kenaikan harga pakan ayam kini menjadi salah satu tantangan bagi peternak ayam petelur. Salah satunya, seperti yang dialami oleh peternak ayam petelur Kelurahan Wonokoyo, Kecamatan Kedungkandang, Muhammad Yasin (42).

Menurut Yasin, untuk kenaikan harga telur telah terjadi sejak empat hari yang lalu. Jika biasanya harga di kisaran Rp 23 ribu perkg, kini naik menjadi Rp 27 ribu perkg.

“Karena harga pakan ayam mahal, akhirnya otomatis harga telur juga ikut mahal. Jagung itu sekarang mahal, pakan kita dahulu kisaran Rp 6.700 sekarang jadi Rp 8 ribu,” ujar Yasin, saat ditemui dikandang ayam petelur miliknya, Senin (26/02/2024) tadi.

Selain jagung, untuk pakan yang diberikan pada ayam ternak petelurnya yakni Bungkil Kacang Kedelai (BKK) dan tepung daging serta tulang (MBM Bonmil). Itu lebih murah dan menekan biaya operasionalnya.

Advertisement

“Kebetulan kita tidak pake konsentrat tapi pakai BKK dan MBM, kita mix sendiri. Itu semua diambil dari pergudangan Gresik,” katanya.

Kemudian, Yasin juga menyampaikan jika kenaikan harga telur itu juga disebakan karena banyaknya peternak yang afkir dini. Yakni dengan menjual ayam sebelum waktunya, karena tidak mampu memberikan pakan ayam yang cukup.

Baca juga :

“Karena untuk kasih makan kan rugi akhirnya di afkir dini. Imbasnya sekarang jumlah telur berkurang. Supply dan demand biasalah, jumlah berkurang, permintaan banyak, otomatis naik dengan sendirinya,” katanya.

Meskipun mengalami kenaikan harga telur, namun diakuinya tidak mempengaruhi penjualan. Apalagi saat ini menjelang Ramadhan, sehingga memang harga kebutuhan pokok ikut naik.

Advertisement

“Penjualan sebenarnya tidak turun untuk pengambilan baku, segitu-gitu aja cuma di pasar yang agak kaget,” ujarnya.

Sebagai informasi, untuk perharinya, Yasin mampu mendapatkan kurang lebih 450 kg telur dengan jumlah ayam yang dimiliki sekitar 9 ribu ekor.

Sementara itu, Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, menyampaikan jika Pemkot Malang akan mencoba untuk melakukan subsidi jagung SPHP dari Badan Usaha Logisitik (Bulog) Malang pada para peternak ayam petelur tersebut. “Saya akan mencoba untuk mensubsidi Jagung SPHP. Nanti kita coba konsultasikan ke Bulognya, supaya bisa menekan harga pakan ini. Memang ini juga masih fluktuatif dan membuat harga telur akhirnya naik,” jelas Wahyu.

Untuk mekanisme subsidi tersebut, paparnya, yakni dengan menggunakan dana Biaya Tak Terduga (BTT). Namun, hal itu masih akan dilakukan koordinasi lebih lanjut lagi.

Advertisement

“Intervensinya mekanismenya nanti dari BTT langsung untuk menekan. Kita bisa membeli itu, kemudian kita sampaikan dengan harga yang lebih murah. Tetapi nanti akan kita lihat lagi,” imbuhnya. (rsy/sit)

Advertisement
Lewat ke baris perkakas