Berita Nasional
Hari Kesiapsiagaan Bencana, Pemkab Lamongan bersama Kementerian PMK Siap Perkecil Resiko Bencana
Memontum Lamongan – Kesiapsiagaan bencana yang dilakukan secara sungguh-sungguh dan terukur dengan tepat, akan dapat memperkecil resiko yang ditanggung. Hal ini, disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, dalam Puncak Acara Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) Nasional, yang digelar di Pendopo Kecamatan Karangbinangun, Kabupaten Lamongan.
Aspek pokok yang hendak ditekankan oleh Menteri PMK Muhadjir, ini dikatakannya sesuai dengan perintah Presiden RI Joko Widodo, yakni aspek siap siaga bencana. “Nanti semua infrastruktur yang diperlukan dalam rangka untuk memperkuat siap siaga bencana itu akan kita utamakan. Karena itu untuk kebijakan dari Kepala BNPB sekarang tidak setelah bencana baru kemudian dibantu, tapi justru jauh-jauh hari sudah ada pemberian bantuan-bantuan,” ujarnya.
Untuk perkuat dari sisi kesiapsiagaan bencana, termasuk edukasi, penyadaran kepada masyarakat. “Nantinya jangan sampai semakin parah konsekuensi atau resiko dari bencana yang terjadi. Bagaimana itu bisa seminimal mungkin kerusakan baik dari segi korban manusia maupun material. Itu bisa ditekan seminim mungkin itu tujuan dari kita membangun kesiapsiagaan bencana,” ungkap Menko PMK.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, mengungkapkan bahwa HKB yang jatuh setiap 26 April ini telah diperingati dengan pembunyian kentongan dan pelaksanaan latihan kesiapsiagaan bencana serentak di seluruh Indonesia. Namun, puncaknya baru diperingati hari ini dengan Kabupaten Lamongan sebagai tuan rumah. Ini, sekaligus bersamaan dengan Hari Jadi ke 454 Kabupaten Lamongan.
Ditambahkannya, jika tahun lalu Puncak HKB secara seremonial diperingati di Kaki Gunung Merapi, dengan dampak kesiapsiagaan masyarakat meningkat. “Kali ini, kita laksanakan di sepanjang aliran Sungai Bengawan Solo. Ada 7 kabupaten/kota yakni Lamongan, Blora, Sragen, Ngawi, Bojonegoro, Tuban dan Gresik yang dilewati. Tentu saja, harapannya dengan puncak acaranya di Lamongan yang merupakan salah satu kabupaten yang setiap tahun menghadapi luapan Sungai Bengawan Solo. Kita juga sepakat di tahun-tahun depan ini juga masih mungkin terjadi. Tetapi dengan kesiapsiagaan yang meningkat, mudah-mudahan ketika bencana itu terjadi di masa depan resikonya semakin kecil,” harap Letjen TNI Suharyanto.
Baca juga :
- Hadiri Rembug Warga Bakalan, Paslon Abadi dari Nomor Urut 3 Kota Malang Dapat Dukungan Pemenangan
- Transformasi Layanan Kesehatan Primer, Dinkes Kabupaten Malang Kick Off ILP di Pendopo Agung
- Lima Daerah di Jatim Masuk Nominasi Award Peduli Ketahanan Pangan 2024
- Blusukan di Kelurahan Kampung Dalem, Ini yang Disampaikan Calon Wali Kota Bunda Fey
- Respon Program Pemberdayaan Masyarakat di Kota Kediri, Ini Penjelasan Ketua Fraksi PAN DPRD
Mewakili Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Adhy Karyono, mengatakan bahwa indeks resiko bencana Jawa Timur selama 5 tahun ini, terus menurun. “Tahun 2021 ini, poinnya 117,26 poin atau turun di tahun 2022 yakni 108, 69 atau 8,57 poin. Ini, menunjukkan bahwa upaya kami Pemprov Jawa Timur beserta seluruh Pemerintah kabupate atau kota dan masyarakat betul-betul memprioritaskan bahwa penanggulangan bencana itu menjadi prioritas yang sangat penting. Juga menunjukkan bahwa kami terus memperbaiki sistem mekanisme kesiapsiagaan pencegahan bencana,” terangnya.
Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, mengatakan bahwa sebagai tuan rumah menyampaikan terima kasih atas kepercayaan BNPB, khususnya yang telah memilih Lamongan sebagai lokasi penempatan kegiatan HKB Nasional Tahun 2023. Menurutnya, ini akan sangat memberikan dorongan, spirit dan energi besar serta motivasi untuk kesiapan dalam mengelola dan memanage bencana yang ada di Kabupaten Lamongan.
“Untuk membersamai kegiatan tersebut, kita juga telah melaksanakan kegiatan simulasi tanggap bencana mandiri di empat desa. Yakni di Desa Kendal Kecamatan Sekaran, Desa Bulutigo Kecamatan Laren, Desa Parengan Kecamatan Maduran, dan Desa Blawi Kecamatan Karangbinangun, dan juga melibatkan Pasar Desa Blawi, Madrasah Aliyah Bahrul Ulum, juga Rumah Sakit Intan Medika,” ungkapnya, Rabu (17/05/2023) tadi.
Pada kesempatan tersebut, juga diserahkan bantuan satu pompa mobile untuk Kabupaten Lamongan, hingga bantuan tali asih dan Sembako untuk 50 anak yatim. Dihadiri oleh Anggota Komisi VIII, Ina Ammania, Konjen (Konsulat Jendera) Australia di Surabaya, BPBD dari berbagai provinsi di Indonesia, Forkopimda Lamongan, juga INGO (Internasional Non-Governmental Organization) dan NGO (Non-Governmental Organization).
Rangkaian acara Puncak HKB 2023 di Lamongan dimulai dari penanaman pohon bambu, sarasehan masyarakat sungai, simulasi evakuasi mandiri, launching video pembelajaran Destana (desa tangguh bencana), panduan Renkon (rencana kontijensi) berbasis anak, juga laporan buku masyarakat sungai bertutur; hingga panggung hiburan rakyat. (zen/gie)