Trenggalek
Hari Santri Nasional, Polres Trenggalek Gelar Festival Selawat Al Banjari
Memontum Trenggalek—–Memperingati hari santri nasional yang jatuh tepat pada tanggal 22 Oktober 2018, Polres Trenggalek menggelar festival selawat Al Banjari tingkat Provinsi Jawa Timur yang diselenggarakan di Halaman Timur Mapolres.
Festival dibuka langsung oleh Kapolres Trenggalek AKBP Didit Bambang Wibowo S, di saksikan jajaran Forkopimda, para pengasuh Ponpes, Pejabat utama dan Kapolsek jajaran, pejabat Kemenag Trenggalek, MUI, FKUB dan tokoh masyarakat lainnya. Pembukaan festival ditandai dengan menabuh rebana bersama-sama tokoh masyarakat yang hadir.
Dalam kesempatan tersebut AKBP Didit didampingi Ketua Cabang Bhayangkari Trenggalek Ny. Mala Didit BWS menyampaikan festival selawat ini di gelar untuk memeriahkan hari Santri dimana Kabupaten Trenggalek merupakan sallah satu gudangnya santri. Hampir disetiap kecamatan ada pondok pesantren dengan jumlah santri mencapai ribuan orang yang tidak hanya berasal dari Trenggalek tetapi juga dari luar kota.
“Kita ingin semua ikut merasakan euforia hari santri sekaligus sebagai media silaturahmi antara Kepolisian, santri dan masyarakat, ” jelas Didit, Minggu (21/10/2018).
Festival ini, lanjut Didit merupakan wadah bagi pecinta selawat serta sebagai sarana ajang adu kreatifitas. Pihaknya berharap dengan Festival ini dapat menambah kecintaan umat muslim kepada nabi Muhammad SAW.
“Semakin tumbuh kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW dan lebih taat beribadah. Jadi tidak hanya dari sisi seninya tapi harus ada perubahan spiritual menjadi lebih baik, ” imbuhnya.
Sementara itu, Kasatbinmas Polres Trenggalek AKP Suyono selaku ketua panitia menuturkan, festival diikuti oleh sedikitnya 40 grup Selawat dari berbagi daerah se Jawa Timur dengan jumlah keseluruhan 400 orang.
“Kita batasi masing-masing grup beranggotakan maksimal 10 orang dengan durasi penampilan 12 menit, ” tutur Suyono.
Persyaratan lainnya adalah masing-masing grup membawakan dua buah lagu. Satu lagu wajib siji-siji rojo pati (Isyarat Kentongan) dan satu lagu bebas berbahasa arab.
“Siji-siji rojo pati menjadi pilihan lagu wajib dengan tujuan agar masyarakat lebih familier dengan isyarat kentongan tanda bahaya sekaligus media edukasi Kamtibmas, ” katanya.
Suyono menambahkan, dalam festival yang digelar selama 3 hari mulai tanggal 19 sampaii 21 Oktober 2018 ini, pihaknya telah menyiapkan hadiah menarik diantaranya berupa uang pembinaan, tropi dan piagam bagi seluruh pemenang.
“Juara 1 uang pembiinaan sebesar Rp. 4 juta, juara 2 Rp. 3 juta, juara 3 Rp. 2 juta. Sedangkan juara harapan 1, 2 dan 3 masing-masing Rp. 1 Juta. Dan bagi aransemen terbaik lagu wajib diberikan hadiah Rp. 500 ribu, ” pungkas Yono sapaan akrabnya.
Selain peserta, grup hadrah Polres Trenggalek juga unjuk kebolehan di hadapan para tamu undangan membawakan lagu Ya Asyiqol, Roqqot Aina dan lagu-lagu lain yang dipopulerkan oleh penyanyi gambus Nissa Sabyan. (mil/yan)