Kota Malang

Hindari Sapi Kurban Suspek PMK, MUI Kota Malang Sarankan Kurban dengan Kambing atau Sembako

Diterbitkan

-

Hindari Sapi Kurban Suspek PMK, MUI Kota Malang Sarankan Kurban dengan Kambing atau Sembako

Memontum Kota Malang – Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang saat ini menyerang hewan ternak, membuat Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Malang, memberikan lampu kuning kepada seluruh masjid agar tetap waspada dalam pelaksanaan penyembelihan kurban.

Ketua MUI Kota Malang, Baidowi Muslich, menyarankan untuk sementara bisa mengganti hewan kurban dengan bersedekah. Ketimbang, nantinya menemui hewan yang bergejala berat PMK.

“Saya menganjurkan umat Islam yang ingin kurban, sementara ini tidak kurban hewan. Maka, hendaknya kurban itu bisa diganti dengan sedekah yang lain. Misalnya, untuk fakir miskin atau anak yatim yang mestinya diberi daging bisa diberi Sembako,” jelas Baidowi, Kamis (16/06/2022).

Pihaknya juga mengatakan, untuk umat Islam yang ingin berkurban, hendaknya bisa menghitung terlebih dahulu berapa pengeluaran yang akan dikeluarkan untuk membeli hewan kurban. Itu dilakukan, agar nantinya bisa setara dengan yang dikeluarkan untuk membeli Sembako dalam bersedekah.

Advertisement

Baca juga:

“Lebih bagus lagi, untuk diperhitungkan harga daging kira-kira berapa. Lalu, itu dibelikan Sembako terus dibagi ke fakir miskin,” lanjutnya.

Tidak hanya itu, menurutnya, sejauh ini wabah PMK lebih banyak menyerang hewan ternak jenis Sapi. Maka, jika umat Islam ingin tetap melakukan kurban, dirinya menyarankan untuk memilih kambing dari pada sapi.

“PMK itukan paling banyak menyerang Sapi. Maka, umat Islam kurban jangan menggunakan sapi, tapi kurban menggunakan kambing saja,” tuturnya.

Selain itu, pihaknya juga meminta dokter hewan, untuk memastikan hewan kurban yang sehat sesuai dengan syariat Islam. Dirinya juga berharap, agar wabah PMK ini bisa segera selesai. Seperti wabah pandemi Covid-19. “Kita berharap, wabah ini segera ditarik Allah, seperti Covid-19,” imbuhnya. (rsy/sit)

Advertisement
Advertisement
Lewat ke baris perkakas