Hukum & Kriminal
Ibu Korban Tepis Pembunuhan Bermotif Perselingkuhan
Memontum Sumenep – Belum sirna rasa sakit dan hatinya terpukul lantaran anaknya terbunuh secara sadis, kini kembali keluarga korban harus menelan pil pahit. Itu akibat ibu kandung korban yakni Selfie Nur Indah Sari diduga main asmara atau terlibat dugaan perselingkuhan dengan suami tersangka berinisial SL itu.
Ibu kandung korban yakni Hamidah dengan tegas menyangkal terkait tuduhan pembunuhan bermotif asmara atau dugaan perselingkuhan. Sebab jika dirinya memiliki hubungan asmara dengan suami tersangka, itu alasan yang dibuat-buat atau tidak benar.
Baca Juga:
- Pemkab Sumenep Kemas Pameran Pembangunan Dalam Madura Night Vaganza
- Gunakan Energi Bersih REC, Pemkab Sumenep Nota Kesepahaman dengan PLN
- Cari 15 Orang ABK Kapal Putra Sumber Mas, Basarnas Kerahkan Dua Kapal di Perairan Sumenep
- Tingkatkan Promosi dan Kunjungan Wisata Sumenep, Bupati Fauzi Koordinasi dengan Pengelola Destinasi
“Tuduhan itu hanya untuk menutupi perbuatannya sendiri yang telah tega mengakhiri nyawa anaknya yang masih balita secara sadis. Kalau saya dituduh selingkuh dengan suami pelaku, itu sangat tidak benar,” timpal Hamidah dengan rasa kecewa kepada awak media.
Hamidah mengaku dirinya dengan suami tersangka setiap harinya jarang bertegur sapa meski memiliki hubungan kekerabatan dan rumahnya berdekatan. “Saya dengan suami tersangka jarang bicara dan orangnya memang pendiam. Gimana mau selingkuh?” Katanya dengan nada bertanya.
Selain tersangka telah merenggut nyawa putrinya, tuduhan tersangka terhadap dirinya tersebut kini membuat ibu muda itu semakin terpukul dan sakit hati. “Anak saya sudah dibunuh dan saya masih difitnah seperti ini,” jelasnya.
Hamidah merasa tidak terima atas tuduhan tersangka kepada dirinya yang dijadikan sebagai motif melakukan pembunuhan terhadap putrinya itu.
Ia berencana akan melaporkan tuduhan itu ke pihak kepolisian, lantaran tersangka SL juga melakukan pencemaran nama baik terhadap dirinya. “Saya tidak terima saya mau melapor ke polisi. Ini sudah pencemaran nama baik,” tegas Hamidah. (dan/edo/ed2)