Kota Malang
Ingatkan Kesehatan CJH, Pj Wali Kota Wahyu Berangkatkan 1.195 Jamaah Haji Kota Malang
Memontum Kota Malang – Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, melepas dan memberangkatkan 1.195 calon jamaah haji Kota Malang tahun 2024, di Lapangan Rampal Kota Malang, Kamis (16/05/2024) pukul 06.13 pagi tadi. Di tahun ini, jumlah tersebut bertambah dari tahun sebelumnya yang hanya sekitar 700 hingga 800 an jamaah.
Dalam pemberangkatan tersebut, Pj Wali Kota Wahyu menyampaikan bahwa kesehatan para jamaah haji harus tetap dijaga. Walaupun, sebelum dilakukan pelunasan haji para jamaah harus melakukan istitoah atau tes kesehatan terlebih dahulu.
“Jamaah Haji pada hari ini berbeda, tadi disampaikan kalau tahun kemarin itu bayar dulu baru bisa berangkat. Sekarang tes kesehatan dulu, kalau memang kesehatannya bisa baru bisa bayar. Itu kan memang untuk menghindari kejadian yang pernah terjadi di tahun sebelumnya,” kata Pj Wali Kota Wahyu.
Dirinya berharap, nantinya para Jamaah Haji Kota Malang tersebut dapat menjalankan ibadah dengan sebaik mungkin dan diberikan keselamatan, serta menjadi haji yang mabrur. “Harapan kami memang jamaah haji 2024 ini bisa lebih mampu lagi dalam melaksanakan ibadah hajinya, karena ibadah haji itu termasuk ibadah fisik. Jadi terkait kesehatan harus prima. Kemudian juga bisa mabrur dan bisa mendoakan juga agar Kota Malang, Pemkot Malang dapat lebih baik lagi,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Malang, Achmad Shampton, menyampaikan bahwa pemberangkatan tersebut dibagi menjadi tiga kloter. Pada pukul 06.00 WIB diberangkatkan kloter 21 dan 22, kemudian pukul 08.00 WIB pemberangaktan kloter 23 dan pukul 10.00 WIB pemberangkatan kloter 24.
Baca juga :
“Untuk rincian per kloter itu ada 366 jamaah plus 5 orang petugas haji, dari Kemenag dan Dinkes. Kalau yang untuk kloter 24 nanti ada sekitar 72 orang bersama dengan Kabupaten Malang,” ucap Shampton.
Kemudian, ditambahkannya bahwa untuk jamaah termuda di Kota Malang berusia 18 tahun, warga asal Kelurahan Pandanwangi, Kecamatan Blimbing dan tertua berusia 91 tahun, warga asal Muharto, Kelurahan Kotalama, Kecamatan Kedungkandang. “Jamaah termuda sekarang 18 tahun. Karena regulasi sejak tahun lalu minimal daftar itu harus 12 tahun dan baru boleh berangkat minimal 18 tahun. Yang tertua usia 91 tahun, Bu Ninten Lamsidin, asal Muharto,” ucap Shampton.
Lebih lanjut, Shampton juga menyampaikan bahwa di tahun 2024 ini menjadi tahun pertama Jawa Timur mendapatkan fast track (percepatan) pemeriksaan kesehatan. Jika sebelumnya, itu harus dilakukan di imigrasi Saudi Arabia kini langsung di lakukan saat berada di Asrama Haji Sukolilo.
“Sehingga begitu sampai di Saudi nanti jamaah tanpa melalui pemeriksaan kesehatan lagi, langsung ke hotel. Ini Jawa Timur untuk pertama kalinya,” katanya.
Diakhir, mengenai barang bawaan para Jamaah Haji, menurutnya regulasinya berada di imigrasi. Akan tetapi, Kemenag Kota Malang tentunya juga telah mengimbau kepada para jamaah terkait dengan barang bawaan.
“Barang bawaan otomatis ada, itu regulasinya di imigrasi. Jadi memang tidak boleh membawa barang yang dilarang oleh imigrasi. Makanya nanti di asrama haji akan melalui pemeriksaan kesehatan dan pengecekan barang bawaan,” imbuhnya. (rsy/sit)