Berita Nasional
Isi Acara UMKM Week 2022 bersama Menkue, Ini Pesan Kadiv Jasa Konsultasi LPEI
Memontum Situbondo – Kepala Divisi (Kadiv) Jasa Konsultasi Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), R Gerald, menjadi nara sumber dalam acara UMKM Week 2022 yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Kementerian Keuangan RI. Dalam kegiatan yang berlangsung Senin (15/08/2022) tadi, Gerald mengatakan, bahwa UMKM harus berperan aktif dalam menciptakan produk yang berorientasi ekspor. Salah satu caranya, yakni dengan meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait cara melakukan ekspor itu sendiri.
“LPEI dalam hal ini mendorong dan membantu para UMKM berorientasi ekspor. Selain itu, peran aktif Kementerian Keuangan melalui SMV agar manfaatnya dapat dirasakan oleh publik,” paparnya.
Dijelaskannya, bahwa LPEI juga memiliki fasilitas pembiayaan, penjaminan, asuransi dan jasa konsultasi yang dapat dimanfaatkan oleh para pelaku usaha berorientasi ekspor. “Khusus untuk layanan non finansial, kami dapat memberikan dalam bentuk pelatihan dan pendampingan selama satu tahun. Lalu, marketing handholding program dan desa devisa,” bebernya.
Masih menurut Gerald, LPEI juga turut serta dalam memberikan layanan jasa konsultasi kepada UKM yang berorientasi ekspor. “Sehingga, nantinya dapat meningkatkan nilai ekspor nasional dan juga daya saing produk komoditas Indonesia,” paparnya.
Baca juga :
- Pemasaran Pisang Mas Kirana Lumajang Miliki ‘Dekengan Pusat’ untuk Tembus Pasar Global
- Pj Wali Kota Malang Minta Peserta Pilkada Taati Peraturan Pemasangan APK
- Paripurna DPRD, Pjs Bupati Trenggalek Serahkan Nota Keuangan Raperda APBD 2025
- Dukung Kegiatan Ponpes, Pemkot dan Kemenag Dampingi Pertumbuhan Ponpes
- Gelar Sarasehan Sambut Hari Santri, Pemkot Malang Tekankan Peran Santri di Era Digital
Gerald menjelaskan, hingga Juni 2022, LPEI telah memberikan pelatihan kepada lebih dari 2700 UMKM dan melahirkan lebih dari 120 eksportir baru. “Kemudian melalui marketing handholding program, lebih dari 50 UKM telah berhasil memperluas akses pasarnya hingga mancanegara,” terangnya.
Gerald juga menambahkan, bahwa pihaknya juga memiliki program desa devisa. Di mana program tersebut bergerak dalam bidang pemberdayaan komunitas petani, pengrajin, koperasi maupun UKM yang memiliki produk unggulan ekspor.
“Hingga Juni 2022, LPEI memiliki 134 desa devisa dengan sembilan komoditas unggulan. Yakni kokao, kopi, beras, garam, rumput laut, kerajinan, tenun, gula semut dan lada hitam. Dan kami telah memberi pendampingan kepada 12.821 petani atau pengrajin,” ujarnya.
Sementara itu, Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani, mengajak seluruh jajarannya, termasuk LPEI untuk memperbaiki program sinergi dalam membantu UMKM. Sehingga, UMKM bisa tumbuh dengan baik.
“Jika UMKM pasarnya di luar negeri, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai akan membantu sampai ekspor dan ada juga LPEI. Inilah yang disebut kolaborasi, karena UMKM perlu dibantu disemua front. Sehingga, jangan dibebani, tetapi dibantu,” jelasnya. (her/gie)