Hukum & Kriminal

Istri Minta Cerai, Mahasiswa Unmuh Tewas Mengenaskan

Diterbitkan

-

Jenazah Angleng saat ditemukan. (ist)
Jenazah Angleng saat ditemukan. (ist)

Memontum, Kota Malang – Angleng Saputro (25) mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah, warga Dusun Lotekol, Desa Arjowilangun, Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang, Sabtu (1/2/2020) pukul 11.30, ditemukan tewas di kamar kos nya di Perum Sukun Pondok Indah, Kelurahan Bandungrejosari, Kecamatan Sukun, Kota Malang.

Kondisinya cukup mengenaskan, hidung dan telinga mengeluarkan banyak darah serta mulut berbusa. Kejadian ini dilaporkan ke Polsekta Sukun hingga jenazah Angleng dibawa ke kamar mayat RSSA Malang. Namun penyebab kematiannya belum diketahui pasti dikarenakan pihak keluarga membuat surat pernyataan tidak dilakukan otopsi.

Informasi Memontum.com menyebutkan bahwa meskipun masih berstatus mahasiswa, Angleng sudah menikah. Sebelum kejadian dia tinggal sendiri di kos di Sukun Pondok Indah.

Dikarenakan teman-temannya yang kos di lokasi masih berada di Kalipare. Perlu diketahui bahwa kos tersebut dihuni empat orang kerabat dan teman- teman sesama warga Kalipare. Angleng sendiri berangkat dari Kalipare pada Rabu (29/1/2020) untuk kuliah.

Advertisement

Pada Jumat (31/1/2020) pagi, Angleng sempat dihubungi melalui ponselnya namun tidak diangkat. Pada Sabtu pagi, Alfan dan Mahmud, teman kosnya datang ke lokasi.

Saat itu pagar kamar kos dalam kondisi terkunci sehingga mereka melompat pagar. Jenazahnya sendiri ditemukan oleh Alfan, sekitar pukul 11.20. Alfan melihat Engleng seperti sedang tidur terlentang. Namun saat didekati, terlihat bahwa mulut Angleng berbusa dan hidung mengeluarkan darah.

Hal itu membuat Alfan kaget hingga segera saja memberitahukan kejadian ini kepada Mahmud. Kejadian ini selanjutnya dilaporkan ke RT setempat. Setelah dilakukan pengecekan, Angleng diketahui sudah dalam kondisi meninggal. Adapun BB yangbdiamankan berupa Handset dan HP milik korban.

Kejadian ini selanjutnya dilaporkan ke Polsekta Sukun hingga petugas segera datang melakukan penyelidikan. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh Angleng.

Advertisement

Namun untuk memastikan penyebab kematiannya, petugas kemudian membawa Angleng ke kamar mayat RSSA Malang. Pihak keluarga keberatan dilakukan otopsi dan hanha meminta untuk visum luar saja. Setelah membuat surat penyataan, jenazah kemudian dibawa ke rumah duka.

Kapolsekta Sukun AKP Suyoto SH membenarkan adanya penemuan mayat tersebut.

“Tidak ada tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan di tubuh korban. Dari keterangan pihak keluarga, korban memiliki riwayat sakit epilepsi dan asma. Sedangkan kalau permasalahan, korban memiliki permasalahan keluarga (dituntut istrinya meminta cerai), korban statusnya mahasiswa namun sudah menikah,” ujar AKP Suyoto kepada Memontum.com. (gie/oso)

 

Advertisement
Advertisement
Lewat ke baris perkakas