Blitar

Jajanan Diduga Penyebab Keracunan, Dipastikan Tak Mengandung Zat Berbahaya

Diterbitkan

-

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar, Kuspardani

Memontum Blitar–Hasil laboratorium jajanan yang diduga menjadi penyebab siswa di SD Negeri 03 Krisik Kecamatan Gandusari Kabupaten Blitar mengalami keracunan telah keluar. Berdasarkan keterangan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Blitar, bahwa hasil laboratorium jajanan yang dikonsumsi para siswa ternyata negatif mengandung zat berbahaya. 

 

Hasil tes oleh Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya menyatakan bahwa jajanan yang dikonsumsi siswa tidak mengandung zat atau bakteri berbahaya. “Hasil laboratorium itu baru saja keluar, dan hasilnya semua jajanan  negatif mengandung zat atau bakteri berbahaya,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar, Kuspardani, Selasa (31/10/2017).

 

Advertisement

Lebih lanjut Kuspardani menyampaikan, karena hasil uji laboratorium menjelaskan jika jajanan berupa cilot dan sosis negatif mengandung zat berbahaya, maka dimungkinkan ada penyebab lain keracunan. Banyak fakfor penyebab keracunan yang menimpa 19 siswa SD Negeri 03 Krisik September lalu. Salah satu diantaranya adalah cara penyajian, serta kebersihan tangan anak-anak SD saat menyantap jajanan tersebut. Untuk itu, pihaknya saat ini sedang mendalami penyebabnya untuk kedepan diberikan penyuluhan. 

 

“Kasus ini masih kita dalami lebih jauh, karena hasilnya negatif. Apakah itu dari cara penyajiannya, atau ada faktor lain diluar itu”, tandas Kuspardani.

 

Advertisement

Sebelumnya diberitakan, sebanyak 19 siswa SD Negeri Krisik 3 Kecamatan Gandusari Kabupaten Blitar pada Senin (25/09/2017) lalu, dilarikan ke Puskesmas Slumbung setelah mengalami mual dan muntah usai mengonsumsi jajanan jenis tempura dan cilot, yang biasa dijual para pedagang di sekitar sekolah. (jar/yan)

Advertisement
Lewat ke baris perkakas