SEKITAR KITA
Jalani Rapid Test, Ratusan Santri di Trenggalek Dipulangkan
Memontum Trenggalek – Menjalani pemeriksaan Rapid Test secara massal, ratusan santri yang ada di Pondok Pesantren (Ponpes) yang ada di Desa Baruharjo Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek dinyatakan reaktif.
Sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19, ratusan santri yang non reaktif dipulangkan.
Rapid Test massal ini dilakukan sebagai tindak lanjut pasca ditemukannya 77 santri yang dinyatakan positif Covid-19.
“Pasca ditemukannya 77 santri yang positif Covid-19 kemarin, kami sudah melakukan rapid test secara massal terhadap 432 santri yang ada di Ponpes Kecamatan Durenan. Hasilnya 123 orang dinyatakan reaktif, sedangkan 309 lainnya non reaktif,” ucap Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Trenggalek, dr Saeroni saat dikonfirmasi, Selasa (17/11/2020) pagi.
Pihaknya menerangkan, santri yang reaktif, saat ini tengah melakukan isolasi di Ponpes. Selanjutnya, santri – santri tersebut akan dilakukan tes lebih lanjut dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR).
“Dan bagi 123 santri yang reaktif akan dilakukan swab test hari ini secara bertahap. Hal ini guna menambah serta memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” imbuhnya.
dr Saeroni juga menyampaikan saat ini santri positif Covid-19 yang dinyatakan sembuh bertambah 1 orang dari 16 menjadi 17. Sedangkan dari 77 santri yang positif Covid-19, 60 lainnya masih menjalani karantina di asrama Covid-19 Trenggalek.
Demi mencegah adanya penyebaran Virus Corona di lingkungan pondok pesantren, ratusan santri yang non reaktif dipulangkan kerumah masing-masing.
Kasat Binmas Polres Trenggalek, AKP Suyono menuturkan pemulangan santri pondok pesantren ini dilakukan sejak kemarin hingga hari ini.
“Untuk jumlah santri yang dipulangkan kemarin adalah santri putra sebanyak lebih dari 600 orang. Dan rencananya hari ini santri putri yang akan dipulangkan,” terang Suyono.
Pemulangan seluruh santri ponpes ini dilakukan sejak pukul 07.00 hingga 16.00, dengan sistem setiap kelas. Jadwal pemulangan juga akan diberikan jeda waktu satu jam.
“Bagi yang menjemput santri, jalan masuk ke pondok diarahkan melalui pintu sebelah timur dan melalui pintu utama sebelah barat untuk keluar pondok. Dengan begitu, tidak akan ada kerumunan orang yang bisa mengakibatkan penyebaran virus nantinya,” tegasnya. (mil/syn)