Hukum & Kriminal

Jelaskan Kronologis Jatuhnya Dua Pesawat Super Tucano, Kadispen Sebut Tiga Jenazah Sudah Ditemukan

Diterbitkan

-

Memontum Kota Malang – Jatuhnya dua pesawat tempur jenis Super Tucano dari Skadron 21 Lanud Abdul Rachman Saleh-Malang di kawasan Gunung Bromo atau Taman Nasional Bromo, Tengger, Semeru (TNBTS), tepatnya di Desa Keduwung, Kecamatan Puspo dan perbatasan antara Desa Bulukandang dan Desa Panditan di Kecamatan Lumbang, Kabupaten Pasuruan, secara bertahap terus dilakukan evakuasi. Termasuk, terhadap tiga dari empat orang awak yang berada di dua pesawat, terus dilakukan pencarian.

Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) TNI AU, Marsekal Pertama Agung Sasongkojati, menyampaikan jika dua pesawat dengan tail number TT-3103 dan TT-3111 take off pada pukul 10.51 WIB dan dinyatakan lost contact pukul 11.18 WIB.

“Pesawat ini sedang menjalankan latihan provisiensi formasi, dimana penerbang AU biasa menjalankan latihan formasi. Sudah dibuat rencananya yaitu rute jalur terbang railing ABD-Area-ABD (Alpha, Bravo, Charlie, Delta, Med-Low). Namun saat menjalankan manuver, dua pesawat hilang kontak dan hilang dari formasi,” jelas Agung, saat konferensi pers di Gedung Cakrawala, Lanud Abdulrachman Saleh.

Baca juga :

Advertisement

Dari empat kru tersebut, tambahnya, tim pencarian telah berhasil menemukan tiga jenazah. Diantaranya, yakni Kolonel Adm Widiono (ditemukan pertama, red), Mayor Pnb Yuda A Seta dan Kolonel Pnb Subhan. Sementara, Letkol Pnb Sandhra Gunawan masih dalam proses pencarian intensif.

“Jenazah yang telah ditemukan telah dibawa ke Lanud Abdulrachman Saleh, Pakis, Kabupaten Malang, untuk diserahkan kepada keluarga untuk prosesi pemakaman. Sementara untuk jenazah yang belum ditemukan, TNI AU mengerahkan semua alat dan personel untuk melakukan pencarian,” imbuhnya.

Di akhir, Agung juga mengimbau agar warga sekitar, apabila menemukan peralatan dari pesawat tersebut, untuk tidak dipindahtempatkan. Atau, sampai dibawa dan disimpan dengan alasan apapun. Sebab menurutnya, segala barang bukti yang ada di lapangan akan dijadikan alat untuk pendalaman dari tim penyelidik. (rsy/sit)

Advertisement
Advertisement
Lewat ke baris perkakas