SEKITAR KITA

Juara I MHQ Internasional Asal Trenggalek Sambangi Bupati Arifin

Diterbitkan

-

Juara I MHQ Internasional Asal Trenggalek Sambangi Bupati Arifin
TAMU: Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Trenggalek, saat menyambut kedatangan Juara I Musabaqah Hifdzil Qur'an (MHQ) Internasional. (memontum.com/mil)

Memontum Trenggalek – Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, menyambut kedatangan Juara I Musabaqah Hifdzil Qur’an (MHQ) Internasional yang digelar di Rusia, Dewi Yukha Nida di Ruang Paringgitan Pendopo Manggala Praja Nugraha.

Hal ini, tentunya suatu kebanggaan bagi Bupati Trenggalek, karena salah satu warganya berhasil mengharumkan nama Trenggalek, di kancah Internasional.

“Saya tidak bisa berkata-kata, apalagi Trenggalek namanya mencuat di Internasional dan ini karena Al Quran. Jadi, saya sangat trenyuh,” ungkap Bupati Arifin, Selasa (24/05/2022) siang.

Suami Novita Hardiny ini menyampaikan, jika ada salah satu keinginan dari Ning Nida-sapaan Juara I MHQ. Yakni, ingin melakukan kaderisasi di Trenggalek, dengan standarisasi hafalan Al Quran yang proper secara internasional.

Advertisement

“Ini akan coba kita diskusikan lebih lanjut, antara pemerintah dan juga Kementrian Agama serta seluruh TPA, TPQ, Madin mungkin, pondok pesantren semua memiliki potensi. Mumpung juga, ada Ning Nida di sini, yang sekaligus juara tingkat internasional. Ini satu modalitas untuk kita, semoga ke depan ada lebih banyak generasi Qurani di Trenggalek,” sambungnya.

Sementara itu, perempuan asal Desa Ngadisuko Kecamatan Durenan, ini berhasil menjadi Juara I di bidang hafalan Al Quran 30 Juz dan berhasil mengalahkan Juara 1 MHQ Dubai tahun 2019 lampau. “Alhamdulillah, tentunya bersyukur dan berbahagia. Tidak bisa terungkapkan dengan kata-kata, karena memang sebenarnya perjuangan ini bukan buah hasil dari usaha saya sendiri. Tapi merupakan doa dari orang tua, guru-guru, keluarga saya santri-santri dan semua masyarakat dan juga masyarakat Trenggalek,” ungkap Ning Nida kepada awak media.

Baca juga :

Diceritakannya, awal mula dirinya mengikuti kegiatan, itu sebelumnya harus menjadi Juara MTQ Nasional terlebih dahulu dulu. Maksudnya, MTQ yang resmi diadakan oleh pemerintah.

“Jadi, otomatis nama saya akan masuk di kementerian pusat. Kemudian, ketika ada undangan dari Rusia, Kemenag pusat akan memanggil saya,” jelasnya.

Advertisement

Untuk event tingkat nasional, dirinya mengaku, pernah ikut berkali-kali. Namun, tidak bisa disebutkan satu persatu. Event itu, diikuti dari tahun 2015 hingga 2020 dan tidak pernah absen mengikuti MTQ. 

“Kesan yang sangat saya rasakan, ketika mengikuti MTQ di Rusia ini, masyarakat di sana sangat ramah. Welcome sama tamu. Di sana, juga ada yang selalu menemani setiap hari, terus kemudian yang tidak lepas dari MTQ ini adalah ilmunya,” terang Ning Nida.

Dikatakannya, sambil menyelam minum air. Mengingat, di Rusia even ini mendapat koreksi syekh-syekh dan Mufti dari berbagai negara. Ada dari Mesir ada dari Turki, ada dari Arab Saudi dan lain-lain.

Tidak hanya itu, Ning Nida menambahkan, sebenarnya MTQ ini bukan untuk gengsi-gengsian dan yang lain-lain. Karena ini memang amanah, karena ini Al Quran, tetapi dirinya berniat untuk syiar Al Quran, terutama di Eropa dan juga di Indonesia. Agar masyarakat juga bersemangat dalam belajar dan menghafalkan Al Quran. Dan bisa menjadi motivasi untuk mereka semua.

Advertisement

“Kompetisi yang saya ikuti adalah hafalan 30 juz dan soalnya diacak. Ke depan, saya ingin terus berjuang, menyebarkan ilmu ini dan saya berharap semoga ada generasi-generasi yang lebih baik lagi terutama di daerah Trenggalek. Otomatis karena kami bercita-cita seperti itu, jadi saya harus memulai dari nol, memulai menyimak santri dari juz 1 sampai 30 dulu baru dibina dan dilatih,” paparnya. (mil/sit)

Advertisement
Lewat ke baris perkakas