Kota Malang
Jumlah Hewan Kurban Diprediksi Alami Peningkatan, RPH Perumda Tunas Kota Malang Tambah Jumlah SDM
Memontum Kota Malang – Menjelang perayaan Idul Adha 2024, Rumah Potong Hewan (RPH) Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tugu Aneka Usaha (Tunas) Kota Malang melakukan berbagai kesiapan. Terutama, dengan menambah jumlah Sumber Daya Manusia (SDM).
Sebab, diperkirakan pada tahun 2024 ini jumlah hewan kurban akan meningkat dari tahun sebelumnya. Terlebih, kondisi saat ini sudah kembali berjalan dengan normal tidak ada Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) atau pun penyakit lain yang menyerang pada hewan kurban.
“Persiapannya selain membentuk tim panitia dari pegawai RPH Tunas, nanti akan merekrut tenaga dari luar. Karena jumlah pegawai di kami ada 41 orang dan akan merekrut sekitar 20 orang dari luar,” ujar Direktur Utama (Dirut) Perumda Tunas, Dodot Tri Widodo, Kamis (06/06/2024) tadi.
Diprediksi, bahwa tahun ini akan ada sebanyak 100 sampai 150 ekor sapi dan 100 ekor kambing yang akan disembelih. Jumlah tersebut menurut Dodot, meningkat empat sampai lima kali lipat dari hari-hari biasanya.
Baca juga :
“Kapasitas sehari-hari yang biasanya kami potong itu 35 ekor sapi dan 25 ekor kambing. Nah ini kan meningkat, sehingga SDM yang ada tidak mungkin mencukupi. Kalau biasanya itu hanya dipotong kemudian dibawa ke jagal, kalau ini kan ada yang minta dipotong jadi empat atau enam bagian, lalu juga ada yang dimasukkan kresek. Itu kan butuh SDM, kalau tidak ya nanti kan malah sampai malam, tambah repot nanti,” jelasnya.
Selain itu, RPH Perumda Tunas Kota Malang juga akan bekerjasama dengan Fakultas Kedokeran Hewan (FKH) Universitas Brawijaya (UB) untuk melakukan pengecekan kondisi hewan kurban.
“Karena situasi saat ini sudah normal dan FKH UB akan menyebarkan mahasiswa dan juga dokter hewan yang sudah terlatih untuk mengecek kondisi hewan. Karena itu penting untuk edukasi. Jadi biasanya menerjukan sekitar 100 sampai 150 mahasiswanya untuk ke masjid memberikan edukasi,” katanya.
Lebih lanjut, Dodot menuturkan bahwa persyaratan dalam melakukan penyembelihan hewan kurban harus memiliki Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH). Karena itu dinilai sangat penting.
“Sehingga FKH UB itu memiliki peran penting dan memang harus berkoordinasi dengan Dewan Masjid Indonesia (DMI) untuk memberikan edukasi terkait SKKH nya itu. Tapi saya kira ya masyarakat sudah paham bahwa sapi yang akan dipotong itu harus sapi yang sehat,” imbuhnya. (rsy/sit)