Pemerintahan
Jurnalis Kabupaten Malang Jalani Rapid Test, 23 Wartawan Dinyatakan Non Reaktif C-19
Memontum Malang – Sebanyak 23 Jurnalis dari berbagai media yang bertugas di wilayah Kabupaten Malang mengikuti Rapid Test Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) pada Jumat (8/5/2020) siang. Pelaksanaan Rapid Test Covid-19 tersebut digelar di Kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang. Adapun dalam kesempatan tersebut, Kepala Dinkes Kabupaten Malang, Arbany Mukti Wibowo juga hadir mendampingi petugas dari UPTD Laboratorium Kesehatan (Labkes) Kabupaten Malang sebagai pelaksana tes.
Menurut Arbani, awak media juga penting untuk menjalani tes tersebut di tengah pandemi Covid-19 ini. Sebab, dalam menjalankan tugas kewartawanannya di lapangan, seorang jurnalis juga masih harus bertemu dengan banyak orang dan juga berpotensi menjadi carrier Covid-19. Terlebih dalam menggali informasi dan menyajikannya kepada masyarakat.
“Kita lakukan rapid test ini fungsinya adalah, temen-temen gampang tertular, karena setiap saat mencari berita, dan itu mereka tidak tahu. Mencari berita mungkin kepada OTG (orang tanpa gejala. red). Ini yang membuat kami berpikiran perlu di rapid test. Kalau ada salah satu wartawan saja yang reaktif, akan kami lakukan swab, dan di cek apakah positif atau tidak,” ujar Arbani.
Rapid test ini, sebetulnya merupakan screening awal. Untuk mengetahui seseorang terjangkit Covid-19 atau tidak, perlu dilakukan tes yang lebih detail, yaitu swab test. Sementara itu, dari hasil rapid test tersebut, semua jurnalis dinyatakan non-reaktif Covid-19. Meskipun hasil dari rapid test para jurnalis menunjukkan non-reaktif, sebenarnya pihak Dinas Kesehatan sudah menyiapkan langkah jika ada yang reaktif Covid-19.
“Sebelum itu, kalau reaktif, yang bersangkutan wajib isolasi mandiri. Ini adalah kesepakatan,” tutur mantan Direktur Utama RSUD Lawang ini.
Sementara itu, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Labkes Dinkes Kabupaten Malang, Wahyuni mengatakan, meskipun dalam test tersebut semua jurnalis yang hadir dinyatakan non reaktif, dia menyarankan agar para awak media yang masih bertugas di lapangan untuk tetap waspada. Terlebih untuk selalu menjaga kondisi tubuh dalam kondisi yang fit.
“Meskipun non-reaktif, jangan senang dulu. Tetap harus waspada. Karena test ini sejatinya merupakan screening awal saja. Tidak menentukan apakah positif atau negatif Covid-19,” ujar Wahyuni.
Sementara itu, Koordinator Pokja Jurnalis Kanjuruhan Kabupaten Malang, Cahyono menyampaikan jika selama ini para juru tulis kerapkali mengabaikan kondisi kesehatan demi mengejar berita. Oleh karenanya, jurnalis Harian Bhirawa itu mengimbau kepada rekan sejawatnya agar tetap memerhatikan kondisi kesehatan selama menjalankan tugas.
“Teman-teman ini sebagai garda depan peliputan Covid-19, sehingga perlu di rapid test supaya tahu apakah dia terpapar Covid-19 atau tidak. Karena terkadang temen-temen wartawan tidak mementingkan kesehatannya sendiri, tapi mengejar pemberitaan tanpa melihat kondisinya. Rapid test juga agar tahu kondisi kesehatan temen-temen wartawan,” pungkasnya.(iki/yan)