Gresik
K3PG Resmikan Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah
Memontum Gresik—–Koperasi Karyawan Keluaga Besar Petrokimia Gresik (K3PG) kini memiliki Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS). Bidang usaha baru ini diresmikan Senin (7/5/2018) besama dengan persemian Swalayan K-Mart dan Kantor Pusat K3PG.
Ketua Pengurus K3PG, Rohmat mengatakan K3PG memliki kegiatan usaha simpan pinjam, perdagangan dan maufaktur. Dan salah satu bidang usaha yang paling diminati oleh anggota adalah simpan pinjam.
“Kegiatan simpan pinjam K3PG meliputi simpan pinjam konvensional dan berbasis syariah. Simpan pinjam syariah yang sudah berjalan selama ini masih berbentuk unit atau USPPS (Unit Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah), bersifat terbatas baik dalam hal pelayanan maupun pengembangannnya,” ujarnya.
Capaian USPPS di tahun 2017 sebesar Rp24,3 miliar atau 15,8% dari omzet simpan pinjam konvensional di tahun yang sama, sebesar Rp153,7 miliar. Hal ini membuktikan transaksi yang bersifat syariah semakin diminati anggota. Karena itu, saat ini KSPPS K3PG sudah menjadi badan usaha mandiri dengan badan hukum terpisah dari K3PG. Badan hukum KSPPS K3PG bertanggal 16 Maret 2018.
Untuk mendukung usaha ini, pengurus K3PG telah bersinergi dengan beberapa perbankan syariah yang ada di Kabupaten Gresik. Diantaranya Syariah Mandiri, BRI Syariah, maupun dengan Danamon Syariah.
Sebagai pendukung operasional, KSPPS K3PG juga memiliki tiga orang Dewan Pengawas Syariah (DPS) yang telah memiliki sertifikat dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Satu diantaranya adalah Dosen di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya dan dua lainnya adalah anggota K3PG.
Rebranding Swalayan
K3PG juga meresmikan Swalayan K-Mart, yang sebelumnya dikenal dengan Toko Swalayan K3PG. Swalayan hadir dengan wajah baru dalam rangka untuk menciptakan brand image agar menarik lebih banyak lagi konsumen, khususnya dari masyarakat umum.
“Selama ini Swalayan K3PG seolah-olah hanya untuk anggota koperasi. Dengan nama baru ini diharapkan swalayan yang dimiliki K3PG bisa diterima seluruh masyarakat,” ujarnya.
Toko Swalayan K3PG merupakan salah satu pioner usaha di K3PG yang berdiri sejak tahun 1984, bersamaan dengan berdirinya K3PG. “Kami berupaya untuk melakukan penguatan brand image dan perbaikan fisik toko swalayan agar lebih menarik dan nyaman di tengah maraknya swalayan ritel yang ada berbagai daerah,” ujarnya.
Rebranding ini dilakukan untuk dua swalayan yang dimiliki K3PG, yaitu Toko I di Jl Ahmad Yani, Gresik dan Toko II di Perumahan Pongangan, Kec. Manyar, Kab. Gresik.
K3PG juga melakukan renovasi Joglo, sebagai upaya pengurus untuk menjadikan Joglo sebagai sentra kuliner yang diharapkan mampu menjaring banyak konsumen. Karena lokasinya bersebalahan dengan K-Mart di Jl Ahmad Yani, diharapkan pengunjung Joglo nantinya juga akan tertarik berbelanja di K-Mart.
“Joglo sebagai sentra kuliner kini dilengkapi dengan VIP room yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan meeting maupun pertemuan,” terangnya.
Sentralisasi Perkantoran
Untuk mendukung upaya perbaikan yang telah dilakukan oleh K3PG, pengurus juga telah melakukan sentralisasi perkantoran untuk K3PG. Lokasinya berada di lantai 2 Swalayan K-Mart.
“Upaya ini untuk mempermudah operasional usaha K3PG, serta untuk memperkuat citra K3PG,” terangnya.
Direktur Utama PT Petrokimia Gresik, sekaligus Ketua Dewan Pembina K3PG, Nugroho Christijanto, dalam arahannya mengaku bangga dengan capaian K3PG sampai dengan hari ini.
Nugroho berpesan agar K3PG terus berkembang dengan tetap fokus pada bidang kegiatan yang selama ini menjadi kor kompeten K3PG. Tapi bukan berarti K3PG tidak diperkenankan untuk mengembangkan bidang usaha lain, melainkan semuanya harus berangkat dari kajian yang komprehensif.
Nugroho juga berharap dengan wajah baru di K3PG, bisa membawa warna dan semangat baru pula bagi seluruh jajaran pengurus dan pengawas, serta karyawan di K3PG untuk bersama-sama memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh anggotanya.
“Dengan semakin banyak anggota, keinginannya pun semakin banyak pula. Ini perlu direspon dengan baik, seperti KSPPS ini merupakan salah satu keinginan anggota untuk memiliki bidang usaha berbasis syariah,” ujar Nugroho.
Lebih lanjut disampaikan, keberadaan K3PG tidak bisa lepas dari kebeadaan PG bersama anak perusahaannya. Ini merupakan kesempatan langka bagi sebuah koperasi. Diharapkan, potensi ini bisa dimanfaatkan dengan baik dan profesional oleh K3PG.
Acara ini dihadiri Perwakilan Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gresik; Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Gresik, Pengurus K3PG mulai tahun 1983 hingga 2016.(sgg/yan)