Jombang
Kades Kedungturi Dituding Jual Aset Desa
Memontum Jombang–Kepala Desa Kedungturi, Kecamatan Gudo, Sucipto dituding jual aset Desa segera angkat bicara untuk meluruskan. karena dirinya telah dituding menjual tanah aset Desa oleh beberapa kelompok masyarakat yang mempunyai kepentingan politik jelang pemilihan kepala Desa. Bahkan dari informasi yang diterima sejumlah awak media, bahwa di Desanya sedang ada kericuhan soal aset Desa.
“Benar itu mas memang, di sini tidak ada apa-apa mas. Tidak ada yang ribut-ribut,” imbuhnya Sucipto pada sejumlah wartawan, Kamis 26 Oktober 2017.
Ketika disinggung terkait adanya tudingan soal Kades sengaja jual aset desa, pihaknya menegaskan, bahwa tudingan tersebut tak benar. “ Tidak ada yang menjual tanah aset desa. Tapi memang ada kegiatan pengambilan tanah uruk. Hal tersebut diambil untuk digunakan meratakan tanah. Agar sama dengan tanah yang di sebelahnya, “ ujar Sucipto.
Masih penjelasan Sucipto, ini semua dilakukan dengan tujuan normalisasi air. Agar air dapat dengan mudah mengalir jika mengairi sawah petani. Sedangkan tanah yang diambil hanya seluas 500 ru dengan kedalaman 30 cm.
“Tanah uruk yang kita ambil, dipergunakan untuk menguruk area Kantor Desa dan sekolah TK. Sebab, tempat yang diuruk kedalamannya rendah dan agar rata dengan yang lainnya. Saat hujan pasti banjir sekolah TK nya mas, makanya kita uruk,” ungkap Sucipto.
Lanjut Sucipto, semua kegiatan ini telah dimusyawarahkan dengan BPD, Perangkat Desa, Kepala TK beserta masyarakat. Musyawarah ini untuk mendapatkan persetujuan masalah pengambilan tanah uruk serta tempat yang akan diuruk.
“Ini sudah kita musyawarahkan sebelum kami mengambil keputusan itu,” ucapnya.
Sekali lagi pihaknya menegaskan jika tindakan yang diambilnya tersebut tak menyalahi aturan maupun undang-undang yang berlaku.
“Jadi, tak mungkin kita akan tabrak aturan yang ada. Yang kami ambil hanya tanah uruknya, bukan menjual aset desa yang ada,” pungkas Sucipto.(wis/yan)