Sidoarjo

Kasus Bully Bergeser, Diduga Libatkan Siswi SMP Muhamadiyah 6 Krian, SMPN 3 Taman dan YPM

Diterbitkan

-

Kasus Bully Bergeser, Diduga Libatkan Siswi SMP Muhamadiyah 6 Krian, SMPN 3 Taman dan YPM

Memontum Sidoarjo — Pasca kasus bully siswi SMPN 6 Sidoarjo dan SMPN 1 Buduran terhadap siswa kelas VI SD yang viral di Media Sosial (Medsos), kali ini geser ke kasus dugaan bully di SMP Negeri lainnya di Sidoarjo juga viral. Kasus kedua ini justru dilaporkan ke Polresta Sidoarjo.

Kasus dugaan kekerasan yang dilakukan beberapa siswi SMP di Sidoarjo yang videonya kini viral di Medsos itu ternyata berlatarbelakang asmara. Dalam video berdurasi 15 detik itu, seorang Siswi SMP dibully empat orang Siswi SMP lainnya. Dalam rekaman terlihat, sempat ada penganiayaan dalam peristiwa yang belakangan diketahui terjadi di dekat pabrik kaca kawasan Desa Tanjungsari, Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, korban dalam peristiwa itu adalah siswi SMP Muhammadiyah 6 Krian. Sementara pelakunya, ada dari SMP Muhammadiyah 6 Krian, SMPN 3 Taman dan dua pelaku sekolah di YPM Taman.

Mereka yang terlibat dalam video itu adalah AD warga Banjarsari, FN warga Kramat Jegu, AS warga Tanjungsari, dan ZI warga Banjar Pertapan, yang semua berada di wilayah Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo.

Advertisement

(baca juga : Viral di Medsos, Rekaman Siswi SMP Bully Siswi SD Ditangani Dindik dan Polresta Sidoarjo )

Kini, setelah video itu beredar luas, para siswi yang terlibat bersama orangtuanya, pihak sekolah, dan dinas pendidikan sudah dikumpulkan bersama di SMPN 3 Taman.

“Pemicu awalnya kasus bully yang direkam itu adalah masalah asmara,” terang Kepala Desa Kramat Jegu, Sukimen kepada Memo X, Rabu (14/3/2018).

Lebih jauh, lanjut Sukimen yang ikut dalam pertemuan di SMPN 3 Taman ini menguraikan para siswi yang terlibat dalam kekerasan di Taman Sidoarjo itu sudah mendapat hukuman berupa skors selama dua Minggu dari pihak sekolah.

Advertisement

“Dalam pertemuan yang digelar itu, para siswi yang terlibat persoalan itu diskors. Ini juga disaksikan semua pihak yang hadir,” imbuhnya.

Dalam pertemuan itu, lanjut Sukimen juga terungkap semua hal terkait peristiwa ini. Termasuk proses kejadian dan latar belakangnya. Menurutnya, aksi bully itu terjadi Senin 23 Oktober 2017 sekitar pukul 17.30 WIB di dekat pabrik kaca kawasan Desa Tanjungsari, Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo.

(baca juga : Polisi Pastikan Tak Ada Penganiayaan dari Oknum Siswi SMPN 6 Sidoarjo yang Bully Siswi SD )

Awalnya, korban DS dijemput AD di rumahnya dan diajak ke lokasi. Ketika sampai di lokasi, sudah ada tiga siswi lain. Kemudian terjadi aksi bullying dan kekerasan yang sempat direkam menggunakan ponsel.

Advertisement

“Setelah kejadian itu sempat ada laporan ke Polsek Taman. Namun, akhirnya diselesaikan secara kekeluargaan di Balai Desa Keramat Jegu. Waktu itu semua sudah sepakat damai. Tapi setelah beberapa bulan ternyata ada yang mengapload video itu ke media sosial. Hasilnya kasus ini kembali ramai lagi,” ungkapnya.

Oleh karenanya, setelah video itu beredar luas dan viral di Medsos, kembali digelar pertemuan di SMPN 3 Taman. Tapi sepertinya persoalan tidak berhenti di situ karena korban juga melaporkan masalah ini ke Polresta Sidoarjo.

“Iya ada laporan itu,” jawab Kasat Reskrim Polresta Sidoarjo Kompol Muhammad Harris, Rabu (14/3/2018) tetapi belum bisa berkomentar banyak karena baru menerima laporan. (wan/yan)

Advertisement
Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas