Berita
Kecanduan Game Online, Remaja Mundurejo Alami Gangguan Jiwa
Jember, Memontum – Masyarakat Umbulsari Jember dihebohkan dengan keberadaan seorang remaja yang mengalami gangguan jiwa hingga harus diikat kakinya karena membahayakan lingkungan sekitar.
Penyebab gangguan jiwa yang dialaminya tak biasa, ia sakit jiwa lantaran diduga kecanduan bermain game online.
Remaja tersebut bernama Muhammad Arifullah, asal Desa Mundurejo, Kecamatan Umbulsari. Sehari-harinya, dia memainkan jemarinya sedang bermain game melalui telepon seluler.
Menurut Rindang, tetangga yang juga masih saudara sepupunya, keadaannya bermula sejak 1 November tepatnya hari Jumat malam. Saat itu Arif menunjukkan gelagat yang aneh.
“Dia yang biasanya pendiam, hari itu mulai teriak-teriak di jalanan, dan seakan mau menyerang setiap orang yang lewat,” katanya.
Sehingga, karena dianggap membahayakan orang lain, juga dirinya maka pihak keluarga dan masyarakat di lingkungan tersebut bersepakat untuk mengamankannya, setelah di rayu dan dinasehatinya tidak mempan, masyarakat sepakat menangkap beramai-ramai dan menangani dengan mengikat tangan beserta kakinya.
Psikolog asal Magelang yang kebetulan sedang di Jember, Yuni Indah Riwayati menjelaskan, Muhammad Arifullah itu sedang mengalami depresi yang diatasnya stres, faktor penyebabnya karena terlalu banyak beban pikiran, baik masalah di keluarganya ataupun masalah lainnya.
Dia menambahkan, jika Arif selama ini kelihatannya tidak ada tempat curhat untuk mencurahkan beban pikirannya, sehingga dia melampiaskannya dengan bermain game online.
“Sehingga beban itu semakin bertambah, bebannya terlalu menumpuk, sehingga beban otak kanan dan kiri jadi tidak seimbang dan setiap yang dilakukannya sudah tidak ingat lagi,” jelasnya.
Tak hanya itu, lanjut Yuni, sebenarnya Arif masih terbilang normal, namun bagi sebagian orang yang awam dia itu gila, ataupun kesurupan. Untuk itu, dia menyarankan agar penanganannya, pertama kalinya harus ke psikiatri dan dilanjutkan dengan obat.
“Selanjutnya nanti untuk pemulihanmya, dari pihak keluarga harus mendukung terutama setiap kata yang dilontarkan harus di jaga jangan sampai menyakiti hatinya Arif,” lanjut Yuni.
Karena, sambung dia, mentalnya masih lemah, sehingga tidak bisa menerima omongan yang sedikit dirasa kasar yang membuatnya langsung down. Agar nanti baik keluarga maupun lingkungan bisa mendukkungnya utuk bersosialisasi.
“Saran saya para orang tua selalu mengontrol anaknya agar tidak kecanduan game online, terutama anaknya yang di bawah umur. Karena disamping berbahaya bagi mentalnya, radiasi dari sinar dari ponsel itu juga berbahaya untuk kesehatan,” pungkasnya. (bud/Yud/oso)