Jember
Kecintaan Warga Jember pada Produk Lokal Jember Tempati Peringkat Empat Jatim dan Enam Nasional
Memontum Jember – Warga Kabupaten Jember ternyata sangat mencintai produk lokal. Bahkan saat ini, kecintaan warga terhadap produk lokal tersebut menempati peringkat 4 di Jawa Timur dan peringkat 6 tingkat nasional.
Produk lokal yang dimaksud, menurut Wakil Bupati (Wabup) Jember, Muhammad Balya Firjaun Barlaman, adalah produk lokal kuliner atau makanan dan minuman (Mamin). Informasi itu, disampaikan Wabup Jember, saat mengikuti kegiatan Business Matching di salah satu hotel di Nusa Dua-Bali, Kamis (24/03/2022).
Terkait kegiatan yang diikutinya itu, menurut pria yang juga akrab dipanggil Gus Firjaun ini, menjadi pintu dan langkah strategis dari produk lokal Jember, untuk bisa bersaing di tingkat provinsi ataupun nasional. “Karena sesuai dengan instruksi bapak presiden, untuk lebih mengenalkan produk-produk lokal,” kata Gus Firjaun, saat dikonfirmasi lewat ponselnya.
Gus Firjaun juga menjelaskan, bahwa barang-barang buatan Indonesia ini harus memiliki strategi dan program. “Awalnya, digunakan sendiri oleh masyarakat untuk pasar dalam negeri. Dilanjutkan, kemudian siap menghadapi pasar bebas. Diharapkan, produk-produk lokal ini bisa dinikmati seluruh masyarakat Jember. Sehingga perekonomiannya bisa naik, kemudian dipasarkan di dalam negeri atau di pasar wilayah lain,” sambungnya.
Baca juga :
- Perumda Tugu Tirta Permudah Sambungan Baru untuk Masyarakat Kota Malang
- Berhasil Kendalikan Inflasi, Pemkab Jember Raih Penghargaan Nasional dan Jatim
- Pemasaran Pisang Mas Kirana Lumajang Miliki ‘Dekengan Pusat’ untuk Tembus Pasar Global
- Pj Wali Kota Malang Minta Peserta Pilkada Taati Peraturan Pemasangan APK
- Paripurna DPRD, Pjs Bupati Trenggalek Serahkan Nota Keuangan Raperda APBD 2025
Untuk Kabupaten Jember terkait produk lokal, lanjut Gus Firjaun, menempati peringkat yang cukup lumayan di tingkat provinsi dan nasional. Namun, dibutuhkan proses dan peningkatan untuk menjadi lebih baik. “Jadi memang komoditas Mamin, Jember mendekati 75 persen. Kemudian yang lain-lainnya soal sipil, arsitektur dan konstruksi mencapai 70 persen,” ucapnya.
Namun kemudian, untuk lebih meningkatkan proses mengenalkan produk lokal Jember, diperlukan adanya penyempurnaan kaitan e-katalog. “Sebagai dasar pada SIPD (Sistem Informasi Pembangunan Daerah), juga dengan e-katalog ini, jika sudah proses penyempurnaan. Juga untuk meyakinkan masyarakat secara luas. Dari informasi yang kami peroleh, untuk pakta komitmen ini, kita (Jember) dari data SIPD tahun 2022 mencapai Rp 67 miliar atau 50,5 dari total belanja penggunaan barang dan jasa,” sambungnya.
Intinya dengan adanya e-katalog itu, Gus Firjaun menambahkan, maka semua produk lokal Jember dapat lebih luas dan mudah dikenal. “Apakah itu untuk mengetahui soal kuliner, kerajinan tangan, ataupun juga soal pasir, hortikultura. Perlu dituangkan di e-katalog. Ada yang belum dimiliki, tapi dimiliki wilayah lain. Jadi bisa saling melengkapi,” ucapnya.
Lebih lanjut Gus Firjaun menambahkan, setelah adanya e-katalog, dilanjutkan soal pemasaran atau bagaimana melakukan marketing yang tepat untuk mengenalkan produk lokal Jember. “Soal marketing produk lokal Jember, ya semua seluruh ASN adalah bagian dari marketing. Tidak hanya kepala daerah, harus kolaborasi. Pertanian Perindag, bahkan semuanya. Jadi dengan ada e-katalog tidak sulit menjelaskan, juga lebih mempercepat promosi. Orang jadi tahu kualitas, dan nilainya berapa,” ujarnya. (rio/gie)