Bangkalan
Kekeringan Diprediksi Hingga September
Memontum Bangkalan – Musim kemarau yang terjadi cukup lama membuat berbagai daerah mengalami kekeringan parah. Di Bangkalan, terdapat 9 kecamatan mengalami bencana tersebut, di perkirakan kekeringan ini akan terjadi hingga september mendatang.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terus melakukan upaya mengatasi hal tersebut. Namun, sebagian besar terkendala tidak adanya titik sumber air di desa terdampak.
Untuk menutupi kebutuhan air selama musim kemarau, telah dialokasikan dana sebesar Rp 150 juta untuk droping air bersih setiap hari ke seluruh desa tersebut. Adapun bencana kekeringan ini terbagi menjadi dua yakni 26 desa kering kritis dan 7 desa kering langka.
“Kita sudah lakukan upaya pemetaan untuk mencari titik sumber air namun masih kesulitan karena minim sumber air. Lalu kami berikan droping air bersih setiap harinya, kemarin juga kita sudah salurkan di kecamatan Geger,” ujar kepala BPBD Rizal Moris, Rabu (14/8/2019).
Dikatakan, setiap hari ada empat armada tangki air bersih yang mendatangi desa terdampak secara bergantian. Disebutkan, air sebanyak 6000 liter di setiap tangki itu cukup untuk memenuhi kebutuhan 30 kepala keluarga.
“Untuk setiap tangkinya berisi 6000 liter. Nah, ini diperkirakan cukup untuk memenuhi kebutuhan air di 30 KK,” tambahnya.
Ia berharap, bencana kekeringan ini segera berakhir. Sebab, beberapa daerah kering langka hanya memanfaatkan air keruh untuk memenuhi kebutuhan air sembari menunggu bantuan datang.
“Seperti di Desa Panyaksagan, Klampis itu warga memanfaatkan air keruh di sebuah sungai kering. Jadi warga membuat lubang di sekitar bekas aliran air untuk mencari sisa-sisa resapan air disana,” terangnya. (isn/nhs/yan)