Kota Malang
Kembangkan Potensi Desa, 400 Mahasiswa Unidha Ikuti KKN
Memontum Malang – Sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat, Universitas Wisnuwardhana Kota Malang mengirimkan sekitar 400 mahasiswanya untuk mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN).
Dalam KKN yang akan dilaksanakan sejak tanggal 8 Juli hingga 8 Agustus 2019 ini, para peserta dibagi menjadi 7 kelompok, dan akan ditempatkan di dua desa, yakni di Desa Pandansari Kecamatan Jabung dan Desa Maguan Kecamatan Ngajum.
Saat ditemui awak media pada Sabtu (20/7/2019) malam, Sekretaris Lembaga Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Wisnuwardhana, Muhammad Baidawi mengatakan, para peserta KKN melakukan pemetaan potensi desa. Selain itu, peserta juga diminta untuk aktif dalam kegiatan sosial bermasyarakat selama mengikuti KKN.
“Kelompok 1 dan 2 ada di Jabung dan sisanya ada 5 kelompok kami tempatkan di Maguwan. Jadi selain belajar membaur kepada masyarakat, para peserta kan juga memberian ilmu sesuai prodi yanh ditekuninya masing-masing. Ada pendidikan, hukum dan juga teknik,” ujarnya.
Untuk di kecamatan jabung, ia mengatakan, salah satu yang difokuskan dalam KKN tersebut adalah melakukan pemetaan potensi desa. Salah satunya adalah melimpahnya Singkong dan Kopi.
“Jadi nanti mahasiswa KKN disana akan berinovasi, bagaimana meningkatkan nilai jual singkong yang ada di Jabung. Terutama dari segi pengolahan. Entah jadi keripik, kue atau es krim. Sehingga nanti nilai jualnya tidak murah lagi,” ujarnya.
Selain itu, ia juga mengatakan, potensi lain yang dimiliki Kecamatan Jabung adalah wisata, seperti Coban Jahe. Menurutnya, di sekitar lokasi wisata Coban Jahe bisa dimanfaatkan warga dengan berjualan dan menjajakan hasil inovasi dari potensi yang ada di Jabung.
“Sehingga nanti masyarakat bisa turut berkontribusi dan bisa mendapatkan penghasilan tambahan dari program tersebut,” imbuhnya.
Selain itu, ia mengatakan, pihaknya juga akan mengadakan festival lomba potensi desa. Dimana nanti, masyarakat akan diberi ruang dan kesempatan untuk berkarya mengembangkan potensi apa yang dapat dikembangkan di Kecamatan Jabung.
“Harapannya ke depan, masyarakat bisa paham, potensi apa yang bisa mereka kembangkan di desanya,” ujarnya.
Nantinya, ia menyebut, dari hasil pemetaan potensi yang dilakukan di desa tersebut, pengembangan selanjutnya akan dilakukan dibawah naungan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes).
“Jadi nanti Bumdes yang akan melakukan pengelolaanya dan pemasarannya akan dibantu oleh Bumdes. Saat ini sedang proses, dan itu tidak cukup jika hanya satu bulan. Jadi nanti akan ada program-program lanjutan,” jelasnya.
Selain melakukan inovasi pengembangan potensi desa, peserta KKN juga diminta untuk aktif mengikuti kegiatan sosial masyarakat. Salah satunya adalah melakukan renovasi pada salah satu Taman Kanak-Kanak yang ada di Kecamatan Jabung.
“Tapi renovasi nya, kami hanya melakukan pengecatan saja. Jadi perbaikan yang dilakukan mahasiswa tidak pada konstruksi bangunannya, melainkan pada cat nya,” jelasnya.
Untuk itu, ia juga mengatakan, dari kegiatan KKN tersebut diharapkan masyarakat bisa paham tentang potensi yang dapat dikembangkan di desanya. Terlebih juga memancing Kelompok Sadar Wisata di desa setempat untuk mau dan pro aktif dalam mengembangkan potensi desa. (gim/oso)