Nganjuk
Kemenkominfo Kembali Gelar Webinar dengan Pemkab Nganjuk untuk Bahas Regulasi Literasi Digital
Memontum Nganjuk – Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia atau APJII, dalam surveinya menemukan bahwa terjadi lonjakan pengguna internet pada periode 2021 hingga 2022. Lonjakan itu, yakni mencapai 220 juta orang. Padahal, pada 2019, jumlah itu tidak lebih dari 175 juta orang.
Menyadari internet telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan kehidupan sebagian besar masyarakat, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama dengan Pemerintah Kabupaten Nganjuk, kembali menggelar acara webinar literasi digital, yang dijadwalkan akan berlangsung, Kamis (23/02/223) pagi, mulai pukul 09.00 WIB. Mengusung tema ‘Memudahkan Regulasi dengan Literasi Digital’, webinar kali ini akan menghadirkan pembicara, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Nganjuk, Sopingi, Data Analyst Medco E&P Indonesia, Arief Rama Syarief, influencer Dyah Hakim sebagai key opinion leader serta modertor Annisa Rilia.
“Acara ini tidak dipungut biaya, alias gratis. Selain mendapat e-sertifikat, tersedia hadiah e-money sebesar Rp 1 juta, bagi 10 peserta yang beruntung. Untuk mengikuti, peserta dipersilakan mendaftar terlebih dahulu melalui link pendaftaran di https://s.id/DaftarNganjuk2302,” tulis Kemenkominfo dalam rilis, Selasa (21/02/2023) tadi.
Menurut Kemenkominfo, perkembangan teknologi digital menuntut pemerintah untuk ikut tanggap dalam menghadirkan pelayanan publik yang makin terintegrasi sesuai kebutuhan masyarakat. Di era masyarakat yang makin melek digital, muncul tuntutan lebih besar lagi terhadap kecepatan pelayanan publik.
Baca juga:
- Paripurna DPRD, Pjs Bupati Trenggalek Serahkan Nota Keuangan Raperda APBD 2025
- Dukung Kegiatan Ponpes, Pemkot dan Kemenag Dampingi Pertumbuhan Ponpes
- Gelar Sarasehan Sambut Hari Santri, Pemkot Malang Tekankan Peran Santri di Era Digital
- Bea Cukai Malang, Pemkab Malang dan Forkopimda Musnahkan 6 Juta Batang Rokok dan Ratusan Liter Miras Ilegal
- Over Weight, Puluhan Personel Polres Trenggalek Lakukan Program Penurunan Berat Badan
“Ini menjadi tantangan bagi pemerintah dalam menghadirkan layanan berbasis teknologi digital, untuk menyesuaikan perkembangan zaman,” sambung Kemenkominfo.
Penelitian McKinsey&Company tentang Digital Public Service yang dilansir Juli 2020, lanjut Kemenkominfo, telah mengungkap kondisi tersebut. Dikatakannya, digitalisasi dalam pelayanan publik bukan hanya bermanfaat bagi masyarakat. Melainkan, juga bagi internal penyelenggara pelayanan publik.
”Digitalisasi dapat menghemat hingga 50 persen waktu pelayanan dan 50 persen anggaran yang dikeluarkan di kemudian hari. Selain itu, digitalisasi layanan membuat efisiensi dalam bekerja hingga 60 persen,” jelas Kemenkominfo.
Webinar #MakinCakapDigital merupakan bagian dari program nasional Indonesia Makin Cakap Digital (IMCD) 2023, yang kick off-nya dilaksanakan pada 27 Januari lalu. Program Kominfo yang berkolaborasi dengan Siberkreasi dan 18 mitra jejaring, ini membidik segmen pendidikan dan segmen kelompok masyarakat sebagai peserta.
Tahun ini, IMCD menargetkan 5,5 juta warga masyarakat, utamanya yang belum pernah mengikuti kegiatan literasi digital, sebagai peserta. IMCD sendiri bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, produktif, dan aman. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada 2024.
Program literasi digital yang kali ini diselenggarakan di 10 wilayah kegiatan dari Sumatera hingga Papua, selalu membahas setiap tema dari sudut pandang empat pilar utama. Yakni, kecakapan digital, etika digital, keamanan digital dan budaya digital.
Saat ini, Indeks Literasi Digital Indonesia telah semakin baik. Hal ini, diketahui dari hasil pengukuran Indeks Literasi Digital Indonesia 2021 yang digelar oleh Kemenkominfo bekerja sama dengan Katadata Insight Center (KIC). Secara keseluruhan, Indeks Literasi Digital Indonesia 2021 mencapai 3.49 dari skala 1 hingga 5, atau naik dari pencapaian tahun sebelumnya 3.46.
Dari survei tersebut, ditemukan bahwa budaya digital (digital culture) mendapatkan skor tertinggi, 3.90. Diikuti etika digital (digital ethics) (3.53), dan kecakapan digital (digital skill) sebesar 3.44. Kemudian keamanan digital (digital safety) mendapat skor terendah, 3.10 atau sedikit di atas sedang.
”Pengukuran indeks literasi digital ini selain untuk mengetahui status literasi digital di Indonesia, juga untuk memastikan upaya peningkatan literasi digital masyarakat makin tepat sasaran,” terang Kemenkominfo. (hms/sit)