Kabupaten Malang
Keripik Singkong Gedangan Makin Digandrungi Masyarakat
Sepekan Tembus Omset 30-50 Kg
Memontum Malang – Keripik singkong, salah satu jenis makanan ringan yang hingga saat ini masih digandrungi kalangan masyarakat luas. Selain harganya relatif murah, proses pembuatan makanan khas pedesaan ini dilakukan dengan cara alami tanpa bahan pengawet. Diyakini, makanan ringan berbahan baku singkong asli pegunungan ini, terbebas dari kolestrol.
Rabu (30/1/2019) sore tadi, wartawan Memontum.Com/MemoX Group, mengunjungi kediaman pasangan suami istri Abdurohim (54) dan Rohati (52) warga RT02/RW05 Dusun SumberGesing Wetan, Desa Gedangan Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang yang sudah 15 tahun menekuni profesinya sebagai pengrajin keripik singkong.
“Setiap lima hari sekali (sepekan) saya bisa jual antara 30-50 kg dengan harga Rp 13ribu/kg, ” ujar Abdurohim. Dikatakan Abdurohim, kendati proses pembuatan keripik singkong ini cukup rumit dan menyita waktu, pihaknya tak pantang menyerah.
“Alhamdulilah, dengan pekerjaan ini saya bisa sekolahkan anak-anak dan mukim di pesantren,” ulas Abdurohim bersyukur.
Juga dijelaskan proses pembuatan keripik singkong, pertama membeli bahan baku berupa singkong mentah dengan harga Rp150/kuintal. Selanjutnya dikupas, dicuci bersih, lalu diselep dengan mesin.
“Hasil selep itu masih dalam bentuk ampas. Setelah air dalam ampas itu saya buang, lalu di uleni. Setelah itu, parutan singkong yang sudah bentuk lontong itu didiamkan tiga hari. Terakhir dipotong-potong dalam bentuk keripik,dijemur dan dijual ke pasar Gedangan, ” beber Rohati sambil mengangkat jemuran keripik siap jual.
Dengan kondisi alat produksi yang masih manual, ia berharap ada bantuan dari pemerintah. “Saya berharap, pemerintah bisa bantu peralatan,seperti alat potong dan open. Yang terpenting untuk open. Apalagi dalam musim hujan seperti sekarang.Kalau gak ada panas ya tidak produksi, ” pungkas Abdurohim berharap. (sur/oso)