Banyuwangi

Ketua DPRD Banyuwangi Hadiri Peringatan Lahir Pancasila di Pelosok Desa

Diterbitkan

-

Ketua DPRD Banyuwangi Hadiri Peringatan Lahir Pancasila di Pelosok Desa

“Pancasila itu dasar Negara kita, yang harus kita pertahankan dan kita amalkan. Bukan hanya dipajang di rumah untuk hiasan, tapi tidak tahu maknanya, apalagi tidak mau mengamalkannya. Maka dari itu, agar kita bisa rukun, dan menjalan kehidupan sehari-hari berpaku pada Dasar Nwgara kita ini, yaitu Pancasila,”pinta Lufti.

Sementara Ketua DPRD Banyuwangi, I Made Cahyana Negara menghimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak melupakan sejarah, atau melupakan dasar Negara kita, yaitu Pancasila. Made menjabarkan sekilas kepada masyarakat Desa Kelir tentang apa makna yang terkandung dalam Pancasila, dalam kehidupan sehari-hari.

“Dalam Dasar Negara kita ini, pada Sila pertama, negara menjamin rakyatnya melaksanakan ibadahnya, yang Islam, silahkan menjalan ibadahnya seusai dengan ajarannya, yang Kristen pun sama, silahkan menjalankan ibadahnya, begitu juga dengan agama yang lainnya, tanpa ada tekanan dari pihak manapun,”jelas Made.

Dikatakan Made, saat ini banyak orang-orang yang ingin merubah dasar Negara Indonesia ini, namun tidak satupun yang mampu merubahnya. Pada peringatan hari lahirnya Pancasila ini. Made mengajak kepada seluruh masyarakat Desa Kelir turut serta mempertahankan dasar Negara Pancasila, serta Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) harga mati.

Advertisement

“Saya sangat apresiasi sekali dengan pemuda Desa Kelir ini, yang masih ingat akan sejarah bangsa, dan memperingat kelahiran Pancasila,”ujar Made.

Ditempat yang sama, ketua Lemlit Edras Pujiyuwono mengatakan. Pihaknya sangat takjub dengan kegiatan ini. Pasalnya saat ini banyak oknum-oknum yang menginginkan dasar negara Pancasila ini. Namun di Desa Kelir ini, yang lokasinya daerahnya ada di pelosok,Desa, rasa Nasionalisme sangat tinggi.

“Saya sangat terharu sekali, semoga apa yang dilakukan oleh pemuda Desa Kelir ini, menjadi penyemangat para elit politik atau elit yang lainnya negeri ini mampu berkaca dari warga desa yang jarang terjamah oleh para bikrokrasi ini, dan turuy serta mengamalkan Pancasila, dan menjadi manusia yang Pancasilais,”tandas Edras Pujiyuwono. Usai orasi politik, I Made Cahyana Negara memberikan santunan kepada 47 anak yatim dan kaum duafa. Dan dilanjutkan dengan santapan rohani oleh Ust. Gus Nandi dari Kecamatan Kabat. (gus/yan)

Advertisement

Laman: 1 2

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas