Probolinggo

Ketua TP PKK Kota Probolinggo Buka Kegiatan Peran Wanita Dalam Penurunan Stunting

Diterbitkan

-

Memontum Probolinggo – Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kota Probolinggo, Aminah Hadi Zainal Abidin, mengajak para wanita berperan dalam menurunkan angka stunting. Hal itu disampaikan istri Wali Kota Probolinggo, saat membuka kegiatan Peningkatan Peran Wanita Dalam Penurunan Stunting di Puri Manggala Bhakti, Kantor Wali Kota Probolinggo, Rabu (09/08/2023) pagi.

Bunda Aminah-sapaan Ketua TP PKK, memaparkan bahwa stunting adalah suatu kondisi gagal tumbuh pada anak berusia di bawah lima tahun (Balita). Dimana, Balita memiliki panjang atau tinggi badan yang kurang jika dibandingkan dengan Balita yang seumur.

“Balita stunting termasuk masalah gizi kronik yang disebabkan oleh banyak faktor. Seperti kondisi sosial ekonomi, gizi calon ibu atau remaja, gizi ibu saat hamil, kesakitan pada bayi dan kurangnya asupan gizi pada bayi. Biasanya (postur, red) anaknya kecil,” terang Bunda Aminah.

Ibu empat orang anak itu menambahkan, Balita yang stunting di masa yang akan datang, akan mengalami kesulitan dalam mencapai perkembangan fisik dan kognitif yang optimal. Sehingga, dapat mempengaruhi kualitas sumber daya manusia di masa depan.

Advertisement

Sebagai informasi, berdasarkan data dari Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes, PPKB) Kota Probolinggo, angka stunting di Kota Probolinggo masih lebih tinggi sebesar 23,3 persen dibandingkan target nasional tahun 2023, yakni sebesar 14 persen. Untuk itu, dalam menurunkan angka stunting perlunya peran serta dan dukungan dari semua pihak. Terutama, intervensi pada sasaran langsung.

Baca juga :

Dirinya pun mengajak seluruh wanita dari berbagai unsur, untuk mendukung kegiatan intervensi pada Balita stunting di Kota Probolinggo, yang tersebar di lima kecamatan yang ada. Adapun dukungan yang diharapkan itu, di antaranya, menjadi ibu asuh pada Balita stunting (1-2 Balita) dengan pemberian kudapan selama 90 hari makan.

“Saya sempat terkejut waktu berkunjung ke salah satu Posyandu dan anak-anaknya tuh gemoy (gemuk, red) lucu. Ternyata waktu ditanya makan apa? Anak-anak ini sendiri menjawab, makan sayur kelor,” ujarnya.

Pihaknya juga meminta kepada perwakilan organisasi wanita seperti Persit, Bhayangkari, Muslimat, Aisyiyah, Fatayat, untuk memberikan sosialisasi pada anggotanya dan masyarakat sekitar. “Insyaallah sanggup, ibu-ibu nggeh?,” tanyanya lagi.

Advertisement

Sementara itu dalam laporannya, Ketua Pokja IV TP PKK Kota Probolinggo, Utami Putri Pertiwi, menyampaikan tujuan penyelenggaraan giat ini adalah untuk menurunkan stunting dan meningkatkan capaian tumbuh kembang pada Balita. Sedangkan tujuan khususnya adalah komitmen bersama dalam hal penurunan stunting.

Selain itu, Utami menambahkan, giat ini untuk meningkatkan peran organisasi wanita dalam mendukung dan mempercepat penurunan stunting. Kegiatan Peningkatan Peran Wanita Dalam Penurunan Stunting, juga turut diikuti oleh Kepala Dinkes PPKB, dr NH Hidayati, TP PKK kecamatan, TP PKK Kelurahan se Kota Probolinggo, Pokja I, II, III, TP PKK Kota Probolinggo dan undangan lainnya sebanyak 100 orang. Giat yang dimulai sekira pukul 10 siang itu, juga menghadirkan nara sumber dokter spesialis anak dari RSUD dr Moh Saleh dan pemaparan materi terkait penanganan dan kebiasaan stunting dari Pokja IV. (kom/pix/gie)

Advertisement
Lewat ke baris perkakas