Khofifah Ingin Setiap Acara BUMD dan Pemprov Harus Bersapa dengan Yatim Piatu

Memontum Surabaya—–Sekitar 8000 orang dari jajaran petinggi hingga staf karyawan 9 Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jawa Timur (Jatim) hadir dalam silaturahmi halal bihalal bersama Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur (Wagub) Emil Elistianto Dardak, di JX International, Surabaya, Selasa (11/6/2019).

Dalam sambutannya, gubernur perempuan pertama di Jatim ini berpesan, jika pemimpin yang baik adalah yang bisa mengakomodir semua APBD dan BUMD untuk kesejahteraan rakyat. Khususnya masyarakat yang sekarang ia pimpin.

Dikesempatan itu Khofifah juga menyinggung soal progam Nawa Bakti Satya untuk BUMD. Ketua Muslimat NU itu ingin, pada setiap acara yang diadakan Pemprov Jatim maupun yang dihelat BUMD, harus melibatkan dan bersapa dengan Yatim Piatu.

“Bagi saya ini sangat penting. Semua harus kita sisir dan harus kita sendiri yang mencari. Tidak ada hidayah dari langit turun. Saya ingin membangun rasa empati dan kegotong royongan seorang pemimpin. Bayangkan ada pimpinan BUMD yang loman seperti ini,” katanya sembari dibalas riuh tepuk tangan hadirin.

Oleh karenanya, menjadi pemimpin bukan hanya masalah integritas dan kedisipinan, tapi seorang pemimpin yang baik itu mempunyai kepekaan dalam membuka fikiran dan ikhlas menjalankan sedekah.

“Saya mohon buka pikiran bapak ibuk dan juga buka dompet kita untuk menjalankan sedekah,” tutur Khofifah.

Sementara itu perwakilan Komisaris BUMD Jatim Ahmad Sukardi menyampaikan jika kehadiran BUMD diharapkan bisa memberikan hasil terbaik dan bisa membantu visi misi Khofifah-Emil selama lima tahun ke depan. Karena menurutnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah nafasnya provinsi.

Ia sadar, tidak ada pilihan lain selain berbenah dan bertransformasi. Di era digital ini, lanjutnya, tidak bisa dilawan melainkan dirinya bersama jajaran pemimpin BUMD yang lain, harus dapat berinovasi dan harus menyesuaikan perubahan.

“Sehingga keberadaan BUMD juga dapat menunjang stabiisasi harga, khususya di Jawa Timur,” pungkas pria yang juga menjabat sebagai komisaris Bank Jatim ini. (sur/ano/ywn)