Kolo Srenggi Trenggalek, Meriahkan Internasional Mask Festival 2018 Solo

Memontum Trenggalek—-Kabupaten Trenggalek ikut ambil bagian dalam International Mask Festival (IMF) 2018 di Kota Solo, Jawa Tengah. Kolo Srenggi, tari kreasi dari Kabupaten Trenggalek direncanakan akan tampil dan meriahkan festival topeng bertaraf internasional yang digelar kali kelima ini.

Sekretaris Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Trenggalek, Sunyoto, menuturkan keikutsertaan dinasnya dalam ajang IMF, untuk menunjukkan ke masyarakat Internasional keberadaan Trenggalek sebagai penopang budaya Nusantara terutama seni topeng.

“Meski tidak memiliki karya seni topeng khas, tetapi Trenggalek terus mengembangkan topeng sebagai properti tarian, ” terang Sekretaris Disparbud saat dikonfirmasi, Senin (29/10/2018). Dikatakan Sunyoto, dalam festival ini pihaknya akan menampilkan Tari Kolo Srenggi. Kolo Srenggi merupakan tarian dengan topeng celeng (babi hutan) yang dipadukan dengan barongan (caplokan) dalam kesenian jaranan.

Pihaknya memang telah mempersiapkan sebelumnya untuk bisa ikut memeriahkan festival topeng bertaraf internasional tersebut. “Keikutsertaan ini merupakan bentuk upaya melestarikan, serta mengembangkan topeng sebagai bagian dari warisan kebudayaan Nusantara, ” imbuhnya.

Masih terang Sunyoto, Tari Kolo Srenggi mengisahkan tentang siluman celeng atau babi hutan yang merajai hutan di Kabupaten Trenggalek. Selain kuat dan lincah, hewan ini memiliki tubuh kebal dari senjata apapun. Dengan kesaktian yang dimiliki, siluman celeng ini dapat berubah wujud untuk mengelabuhi lawannya. Namun berkat bantuan seorang kesatria, siluman celeng ini berhasil dikalahkan.

Sedangkan International Mask Festival kali ini akan digelar selama 2 hari dan semua kegiatan akan dipusatkan di Prangwedanan Pura Mangkunegaran Solo. “Dalam festival kemarin ditampilkan pagelaran tari topeng dari segenap peserta baik dalam dan luar negeri, ” pungkasnya. (mil/yan)